Kata KSAL Soal Nasib Awak KRI Nanggala-402: Belum Ketemu Korban, Tidak bisa Menduga-duga
KSAL tidak ingin menduga-duga soal nasib awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali, karena belum ditemukan salah satu korban.
TRIBUNBATAM.id - Tidak bisa dipastikan kondisi 52 awal kapal selam KRI Nanggala-402.
Bahkan Lepala Staf TNI Angkutan Laut ( KSAL) tidak ingin menduga-duga soal hal tersebut.
Diketahui KRI Nanggala-402 yang sempat dinyatakan hilang kini dinyatakan tenggelam di perairan Bali.
Sampai melakukan konferensi pers, Sabtu (24/4/2021), belum ada bukti otentik soal para awak kapal KRI Nanggala-402 gugur atau dalam keadaan hidup.
Namun KSAL berharap kapal selam bisa segera ditemukan dan para awak bisa dievakuasi.
"Kita tidak bisa melihat sampai bagaimana korban. Dari tadi, yang disampaikan, hanya ini (bukti otentik) karena belum ketemu salah satu korban. Jadi kita, tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," kata Yudo Margono di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Sabtu (14/4/2021).
Baca juga: Resmi Dinyatakan Subsunk, Inilah 3 Prosedur Pencarian KRI Nanggala 402
Ia menyebut kondisi para awak kapal selama milik TNI itu baru bisa ditentukan setelah KRI Nanggala-402 dan dievakuasi.
"Harapan kita nanti dengan evakuasi baru bisa kita tentukan (kondisi awak kapal) karena tidak ada bukti serpihan dari korban sehingga kami tidak bisa menduga," katanya.
Cara evakuasi
Yudo mengatakan sejumlah teknik evakuasi telah direncanakan. Teknis evakuasi ini sesuai standar The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (Ismerlo).
Indonesia akan mendapatkan bantuan dari para negara yang tergabung dengan Ismerlo ini. Cara evakuasi pertama adalah metode diembus.
Metode ini dilakukan dengan memasukkan selang pada pipa yang ada pada kapal selam itu sehingga akan mengangkat naik KRI Nanggala-402.
"Jadi di kapal selam itu ada seperti pipa-pipa yang bisa dicelupkan dengan selam bungkus sehingga bisa naik," jelasnya.

Cara kedua dengan diangkat menggunakan robot yang bisa dilakukan oleh kapal milik Singapura, yakni MV Switf Rescue.
"Swift Rescue punya Singapura juga memiliki kapal selam mini yang memberi sebagai robot di bawah itu untuk memasang peralatan," katanya