KRI Nanggara-402 Diam Tak Bersuara, Eks Komandan Sebut Personel Dilatih Bertahan Atasi Masalah
Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Letnan Kolonel Laut Ansori mengatakan semua personel dilatih survive untuk bisa mengatasi masalah saat kapal berlayar
TRIBUNBATAM.id - Pencarian KRI Nanggala-402 terus dilakukan dan kini difokuskan di sembilan titik.
Lima KRI dan satu helikopter diterjunkan mencari kapal selam buatan Jerman itu, termasuk di wilayah yang terdapat tumpahan minyak dan berdaya magnet kuat.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Hilang Kontak! Keperkasaan Indonesia di Bawah Laut Berkurang, Dua Menhan Mengeluh
Sejak hilang kontak pada Rabu (21/4/2021), sudah lebih 400 personel terlibat dalam pencarian KRI Nanggala-402.
Terkait hilang kontaknya kapal tersebut, mantan Komandan KRI Nanggala-402 Letnan Kolonel Laut Ansori mengatakan, seluruh peralatan kapal selam pasti pernah mengalami masalah saat berlayar maupun bersandar.

Namun, Ansori menegaskan, seluruh personel atau awak kapal selam sudah dilatih untuk mengatasi setiap masalah yang muncul.
"Terkait masalah, saya rasa di semua pesawat (dan kapal selam) juga mengalami.
Semua personel dilatih survive untuk bisa mengatasi trouble (masalah) tersebut," kata Ansori di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Masih Ada Harapan, Oksigen di Kapal Selam KRI Nanggala-402 Bertahan Hingga Sabtu
Ansori menjelaskan, sistem keselamatan KRI Nanggala-402 sudah sesuai standar keselamatan internasional.
Peralatan keselamatan yang ada di kapal selam juga disesuaikan dengan jumlah personel yang berlayar di kapal selam itu.
"Jadi di kapal selam alat keselamatan sudah lengkap dan sesuai dengan standar internasional yang diperlukan oleh seluruh kapal selam di dunia," kata dia.

Posisi diam tak bersuara
Sejumlah kapal yang memiliki teknologi sonar dikerahkan mencari keberadaan KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).
Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad mengatakan, kapal yang memiliki teknologi tersebut diperlukan untuk bisa mendeteksi KRI Nanggala-402 yang tak lagi bergerak.
"Karena kebetulan kapal selam sudah diam, tak ada suara sehingga hanya sonar yang bisa menangkap," ujar Riad saat konferensi pers, dikutip dari Kompas TV, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang Kontak, Buatan Jerman Berjuluk Monster Bawah Laut
Saat ini ada 21 kapal dikerahkan mencari kapal selam buatan Jerman itu.
Namun, Riad mengatakan, tidak semua kapal yang membantu pencarian memiliki teknologi sonar.
"Yang diutamakan yang bisa membaca sonar.

Memang tidak semua kapal (punya sonar), tapi kapal-kapal yang ini (miliki sonar) diharapkan (dapat mendeteksi) dari data-data ini (yang ditemukan)," ujar Riad.
Kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.
KRI Nanggala-402 membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan dan tiga personel senjata.
Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan torpedo.
Baca juga: Singapura Kirim Kapal Penyelamat Kapal Selam, MV Swift Rescue Dikerahkan Bantu Cari KRI Nanggala-402
Baca juga: Jokowi Perintahkan Kekuatan Penuh Cari KRI Nanggala-402, Sampaikan Pesan Untuk Para Keluarga Korban
Baca juga: Nama Berasal dari Senjata Baladewa, Ini Beda KRI Nanggala-402 dan KRI Alugoro-405 Buatan Indonesia
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mantan Komandan KRI Nanggala-402: Semua Personel Dilatih untuk Mengatasi Masalah dan KRI Nanggala-402 dalam Posisi Diam, Tak Bersuara, Hanya Sonar yang Bisa Mendeteksi