Memo Komandan Tertinggi Militer Myanmar Bocor, Isinya Perintahkan Bunuh Pendemonstran Anti Kudeta

Terkuak. Pada memo Komandan Tertinggi Milter Myanmar Bocor, Isinya Perintahkan Bunuh Pendemonstran Anti Kudeta yang terjadi saat ini di Myanmar.

net/kolase/Twitter via tribunnews
Kisah Perjuangan Kyal Sin - Seorang gadis 19 tahun tewas dalam sebuah aksi damai menentang kudeta Myanmar. Gadis itu bernama Angel, dikenal juga dengan nama Kyal Sin. 

NAYPIYDAW, TRIBUNBATAM.ID - Jenderal besar junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, telah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu (24/04/2021).

Saat tiba di Jakarta, berdasarkan keterangan Biro Pers Istana, Panglima Militer Myanmar ini disambut oleh Duta Besar Myanmar untuk Republik Indonesia Ei Ei Khin Aye dan Kepala Protokol Negara (KPN) Andy Rachmianto.

Sang jenderal akan turut menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Leaders' Meeting (ALM) di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta

Di Hadapan Pemimpin ASEAN Presiden Jokowi Minta Kekerasan di Myanmar dihentikan.

Negaranya Sedang Kacau, Pemimpin Junta Militer Myanmar Malah ke Jakarta Pekan Depan

Hal itu diungkapkan dalam pertemuan pemimpin ASEAN yang dihadiri pemimpin junta militer Myanmar ini, Presiden Jokowi meminta agar kekerasan dihentikan dan dimulai proses dialog inklusif.

KUDETA MYANMAR - Begini suasana hari paling berdarah Myanmar! Aparat mengganas tembaki warga, belasan mayat jatuh bergelimpangan. FOTO: Korban di Mandalay
KUDETA MYANMAR - Begini suasana hari paling berdarah Myanmar! Aparat mengganas tembaki warga, belasan mayat jatuh bergelimpangan. FOTO: Korban di Mandalay (Myanmar)

Tapi, dilain sisi Komando militer tertinggi Myanmar di Naypiydaw mengeluarkan sejumlah memo internal untuk "bunuh mereka", yang semakin mengancam bagi pengunjuk rasa anti-kudeta.

Myanmar Kembali Memanas, Aparat Tembaki Tim Medis yang Berunjuk Rasa

"Anda harus memusnahkan mereka ketika Anda berhadapan dengan mereka," demikian bunyi perintah dalam memo internal tertanggal 11 April, yang dikutip dari The Irrawaddy pada Sabtu (24/4/2021).

Alasannya bahwa "perusuh telah beralih dari demonstrasi damai ke tingkat konflik bersenjata," merujuk pada tindakan pengunjung rasa anti-kudeta yang disebut sebagai perusuh oleh junta militer.

Perintah tersebut artinya menjadi dukungan atas pembantaian 82 orang yang terjadi 2 hari sebelumnya di Bago, sebuah kota di utara Yangon.

Pada hari itu, tentara dan polisi menghujani pengunjuk rasa dengan peluru tajam dan granat senapan, untuk menghancurkan benteng karung pasir yang menghalangi jalan.

Dua hari kemudian, pada 14 April, junta militer membagikan memo internal lainnya.

Situasi Myanmar Kian Mencekam, Tewaskan Lebih 701 Warga Sipil & Terbaru Pasutri Ditembak Mati

Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing
Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (ist)

Bunyinya, "Semua pasukan keamanan darurat harus dipersenjatai secara penuh dan sistematis".

Sebab, "kerusuhan dapat meluas ke wilayah kendali Anda," mengutip protes yang sedang berlangsung di "setiap kota di wilayah Sagaing, Mandalay, Yangon dan Bago serta di Negara Bagian Mon."

Sejak kudeta Myanmar 1 Februari 2021, pemimpin militer atau disebut juga Tatmadaw, telah dikutuk di dalam dan di luar negeri, karena kekejaman terhadap warganya sendiri.

Keberanian Gadis 19 Tahun Lawan Militer Myanmar, Sebelum Tewas Ingin Donorkan Organ

Pemimpin kudeta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing telah dijuluki "pembunuh utama" oleh banyak orang secara online, karena pasukannya telah membunuh lebih dari 700 orang sejauh ini.

 Rezim mengklaim penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dibenarkan untuk menghentikan apa yang disebut sebagai "kerusuhan".

Mereka menggunakan bom molotov dan senapan angin sporadis beberapa pengunjuk rasa untuk menggambarkan para pengunjuk rasa sebagai pemicu kekerasan.

Perlu dicatat bahwa sebagian besar kematian warga sipil sejauh ini terjadi sebelum perintah "musnahkan mereka" dikeluarkan.

Wakil Jenderal Senior Soe Win bersama dengan komandan daerah garis keras dan Letnan Jenderal Than Hlaing, wakil menteri dalam negeri, telah memainkan peran kunci dalam pelanggaran hak yang serius selama penindasan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta, menurut laporan The Irrawaddy.

Meskipun menggunakan kekerasan dan tindakan keras untuk mengendalikan protes anti-kudeta, rezim tersebut tidak dapat memulihkan hukum dan ketertiban. Upaya kudeta belum berhasil.

Warga Myanmar Lawan Proses Hukum Indonesia Lewat Praperadilan, Ditolak PN Batam

Pengunjuk rasa berlarian setelah polisi memberikan tembakan peringatan dan menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstrasi di Mandalay, Myanmar, pada 9 Februari. Polisi bergerak setelah massa berdemonstrasi menentang kudeta militer Myanmar.(STR via AP)
Pengunjuk rasa berlarian setelah polisi memberikan tembakan peringatan dan menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstrasi di Mandalay, Myanmar, pada 9 Februari. Polisi bergerak setelah massa berdemonstrasi menentang kudeta militer Myanmar.(STR via AP) ((STR via AP))

Pada saat yang sama, disebutkan The Irrawaddy, mereka berjuang untuk menjaga persatuan di antara jajarannya.

The Irrawaddy telah mempelajari bahwa para pemimpin puncak, dimotivasi oleh campuran kepentingan ekonomi yang mengakar kuat, keinginan untuk kekuasaan politik, dan rasa patriotisme yang salah tempat, yang membuatnya berambisi melawan gerakan anti-kudeta.

Untuk memastikan perwira militer Myanmar dan keluarganya tidak goyah, pada 16 April, para pemimpin mengeluarkan peringatan kepada komando dan unit lapangannya.

Baca juga: Hari Paling Berdarah Myanmar! Aparat Mengganas Tembaki Warga, Belasan Mayat Jatuh

“Media asing maupun domestik mengkritik masalah ekonomi, politik, sosial, agama, dan hak asasi manusia dari pemerintah kita.”

Kemudian menginstruksikan "semua orang yang bertanggung jawab di semua tingkat kekuatan untuk melarang pasukan dan keluarga mendengarkan media, serta menjelaskan kepada mereka setidaknya 2 kali sepekan bahwa siaran semacam itu bohong."

Pada 17 April, komando tinggi militer Myanmar menginstruksikan semua unit "untuk tidak mengizinkan orang asing masuk ke kamp militer atau daerah sekitarnya".

(*/tribunbatam.id)

BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS

Baca Juga Berita lain tentang JUNTA MILITER

Baca Juga Berita lain tentang INTERNASIONAL

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komandan Militer Tertinggi Myanmar Keluarkan Memo Internal "Bunuh Mereka" Pengunjuk Rasa"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved