VIRUS CORONA DI ANAMBAS
Gedung DPRD Anambas Ditutup Lagi, Imbas Tenaga Honorer Kena Covid-19
Penutupan sementara gedung DPRD Anambas bukan yang pertama. Kebijakan serupa pernah terjadi saat Ketua DPRD Anambas Hasnidar positif covid-19.
Penambahan kasus tidak hanya terjadi pada lingkungan Pemkab Anambas saja.
Baca juga: Virus Corona di Anambas Serang Tenaga Honorer Pemerintah, Zona Hijau Covid-19 Goyang
Baca juga: Covid-19 di Karimun Masih Mengintai, Kadinkes Sebut Muncul Klaster Baru
Selain warga, penambahan kasus baru juga melebar hingga pekerja migas di Pulau Matak.
Dari penambahan 11 kasus baru covid-19 di Anambas ini, setidaknya terdapat tiga pasien yang bekerja sebagai karyawan swasta di Pulau Matak.
Sementara 4 kasus baru merupakan tenaga honorer yang tersebar pada sejumlah instansi di Pemkab Anambas.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Anambas terus mentracing (penelusuran kasus) pada sejumlah orang yang kontak erat dengan pasien serta tempat beraktivitas lainnya.
Bila memenuhi kriteria kontak erat maka dilanjutkan dengan pengambilan swab hidung dan tenggorokan untuk dilakukan pemeriksaan dengan metode RT PCR di RSUD Tarempa.
"Untuk hasil tracing (penelusuran kasus) akan disampaikan setelah hasil swab keluar," ujar Kepala Bidang P2P, Baban Subhan, dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Senin (26/4/2021).
Ia mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 ini.
Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tinggal satu rumah, keluarga tidak satu rumah ataupun di tempat kerja, sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa kita cegah bersama-sama.

Adapun protokol kesehatan yang senantiasa harus dilakukan adalah memakai masker, menjaga jarak (tidak bersalaman) dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.
Adapun riwayat pasien baru Virus Corona di Anambas sebagai berikut:
- Pasien inisial GPD (28) W(39), dan T (38) adalah karyawan swasta di Palmatak yang merupakan rujukan rapidtest antigen dengan hasil positif.
Setelah dilakukan pemeriksaan swab dengan metode RT PCR oleh tim laboratorium RSUD Tarempa, ketiganya dinyatakan positif Covid-19.
- Pasien inisial SN (32) adalah seorang karyawan honorer di SD Air Nangak.
Setelah dilakukan tracing, dengan hasil bahwa SN tidak ada riwayat perjalanan keluar kota dalam waktu 2 minggu kebelakang, namun memiliki gejala yang mengarah ke indikasi covid-19, yaitu demam dan hilang indera penciuman.