KESAKSIAN Korban Kebakaran Tanjung Sengkuang Batam, Api Muncul dari Kamar Kosong

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kebakaran di Batam yang menghanguskan 12 indekos, dua unit sepeda motor dan satu unit mobil di Tanjung Sengkuang Dalam masih menyisakan duka bagi korbannya.

Saat ini mereka masih memilih rumah sanak saudara sebagai tempat untuk mengungsi untuk sementara waktu.

Salah satu korban, Ahmad Daud masih ingat kejadian yang menghanguskan harta bendanya.

Mulanya, ia melihat percikan api di sebuah kamar kosong yang lokasinya dua kamar dari yang ditempatinya.

Seperti diketahui, kejadian pada Senin (26/4/2021) sekira 00.50 WIB dini hari.

Ahmad Daud terbangun dari tidurnya ketika merasakan hawa panas beserta asap yang masuk dalam kamar.

Penasaran dengan hawa panas itu, ia pun keluar untuk melihat langsung kondisi di luar.

Alangkah terkejutnya Ahmad Daud ketika melihat api sudah membumbung tinggi.

Spontan ia menendang kamar indekos untuk membangunkan rekannya dalam kamar tersebut.

Di saat yang bersamaaan, ia keluar berteriak minta tolong kepada warga yang ada di sekitar lokasi.

Mendengar teriakan tersebut, puluhan warga datang kelokasi kejadian dan sempat membantu memadamkan api dengan air seadanya.

Selang beberapa menit, ada 4 mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.

Saat kejadian ia mengaku sempat terjadi 7 kali letusan dari dalam mobil yang terparkir di depan rumah kos-kosan tersebut.

Baca juga: TERIOS Seri Terbaru Ikut Terbakar, Begini Kondisi Terkini Lokasi Kebakaran 12 Kamar Kos di Batam

Baca juga: Bidang Damkar Satpol PP Anambas Latih Relawan Damkar, Cegah Kebakaran Sejak Dini

Dia tidak sempat menyelamatkan satupun barang berharga yang dimiliknya.

“Pikiran saya kacau dan nyaris tidak bisa berkata-kata lagi.

Di pikiran saya adalah bagaimana caranya saya dan beberapa penghuni kos selamat dari jeratan api tersebut,” ujar Ahmad sembari menunduk lesu.

Pria yang berprofesi sebagai tukang service eletroniok tersebut mengaku mengalami kerugian Rp 150 jutaan.

Rinciannya, bangunan serta barang-barang eletronik seperti TV serta Handphone milik masyarakat yang akan di service.

Sampai sore ini Ahmad dan beberapa korban yang lain masih menumpang tidur di rumah warga, sembari menunggu adanya uluran tangan dari masyarakat kota Batam dan juga pemerintah setempat.

“Belum ada bantuan sama sekali yang kami terima, baju dan celana ini kami dapatkan dari tetangga sekitar kosan ini,” katanya sambil berkaca-kaca.

Di sela-sela wawancara ia mengaku bangunan kos-kosan yang terbakar tersebut adalah milik keluarga almarhum istrinya yang dipercayakan kepada dirinya untuk di jaga.

“Saya di percayakan untuk menjaga kos-kosan ini, pemiliknya adalah keluarga almarhuma istri saya dan kebetulan saat ini orangnya tidak ada di lokasi,” tambahnya.

Hingga berita ini di tulis puing-puing rumah dan lokasi kebakaran tersebut masih di pasang Police Line dan belum bisa di perbolehkan masuk kedalam lokasi kejadian itu.

Baik Ahmad dan juga bebarapa korban lain sangat membutuhkan uluran tangan dan bantuan untuk mereka yang saat ini mengalami kesusahan.

Pada umunya para korban tersebut tidak memiliki barang barang berharga hanya tersisa sepasang pakaian yang di kenakan di badan.

Sementara itu Kapolsek Batu Ampar AKP Salahuddin saat dikonfirmasi mengatakan jika kebakaran di Sengkuang murni korsleting listrik.

“Menurut hasil investigasi dan pengamatan di lokasi kebakaran, di simpulkan jika penyebab kebakaran tersebut karena hubungan arus pendek atau korsleting listrik,” ungkapnya.(TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng).

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam