BATAM TERKINI
SEJAK Januari, 13.000 TKI Pulang ke Indonesia Melalui Batam, 20 Orang Positif Covid-19
Sejak Januari 2021 lalu, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masuk ke Indonesia melalui Batam sudah mencapai 13.000.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejak Januari 2021 lalu, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masuk ke Indonesia melalui Batam sudah mencapai 13.000.
Hal ini diungkapkan oleh Komando Resor Militer 033/Wira Pratama, Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu.
"Ini juga akan masih bertambah hingga Lebaran nanti," ujar Jimmy.
Dari total PMI yang masuk melalui Batam, sebelumnya juga ada temuan sekitar 80 PMI yang dinyatakan menggunakan surat PCR palsu, serta adanya temuan 20 PMI yang dinyatakan positif Covid-19.
"Temuan ini didapat dari hasil swab kedua yang keluar pada hari ini. Seluruh PMI yang sudah dinyatakan positif kemudian dipindahkan ke lokasi karantina," katanya.
Diakuinya, sejauh ini kendala yang akan dihadapi Batam adalah keterbatasan lokasi karantina bagi PMI yang dinyatakan positif Covid-19.
Untuk itu, sebagai solusinya akan menggunakan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri sebagai lokasi karantina tambahan.
Serta akan berkoordinasi dengan Pemko Batam dan Pemprov Kepri, agar dapat memberikan rekomendasi hotel yang dapat dijadikan sebagai lokasi karantina dan isolasi tambahan.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menjamin bahwa pembiayaan seluruh PMI yang masuk ke Batam akan ditanggung oleh Pemerintah.
"Pembiayaan dan anggaran sudah dikomunikasikan antara Gubernur dan Kepala BNPB," paparnya.
Ia melanjutkan saat ini diakuinya bahwa untuk RSKI Galang, sudah terisi hingga 98 persen dan hanya tersisa tiga kamar sebagai lokasi karantina.
Brigjen Jimmy juga menegaskan, selain wajib menunjukkan hasil PCR dari negara kedatangan, para PMI yang masuk ke Batam juga wajib untuk PCR Test ulang, serta menjalani isolasi selama lima hari.
Baca juga: PASIEN Covid-19 di Batam Tambah 63 Orang, Kini Seluruh Kecamatan di Pulau Batam Zona Merah
Pemko Butuh Bantuan Dana
Sebelumnya diberitakan, Pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota (Pemko) Batam.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemko Batam, Yusfa Hendri, mengatakan sejak tahun 2020 hingga April 2021, PMI yang masuk ke Indonesia melalui Batam mencapai kurang lebih 63 ribu orang.
Di awal tahun 2021 sendiri, terdapat sekitar 11 ribu PMI yang telah masuk dan tertampung di Kota Batam, dengan rata-rata 150 sampai 200 kedatangan setiap harinya.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, pemulangan PMI dijalankan di pintu-pintu masuk lainnya seperti Dumai, Bengkalis, atau Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun.
"Belakangan, pintu-pintu itu ditutup dan tinggal Batam Center saja yang buka, untuk pemulangan PMI," ujar Yusfa ketika diwawancarai, pada Kamis (22/4/2011).
Ribuan PMI yang masuk melalui Batam tersebut menjadi tanggungan dari Pemko Batam.
Sebagaimana diatur dalam SE Nomor 8 Tahun 2021, pemulangan PMI tersebut harus melalui karantina selama lima hari, dengan pemeriksaan PCR Test sebanyak dua kali.
Selama ini, untuk karantina PMI, pemerintah daerah sudah mengalokasikan beberapa rumah susun (rusun) milik Pemko Batam dan BP Batam sebagai tempat tinggal sementara PMI.
Baca juga: JADWAL Kapal Ferry Oceana Batam ke Tanjung Balai Karimun, Jumat 23 April 2021
Selain itu, Pemko Batam juga turut menanggung biaya logistik bagi PMI dari berbagai daerah tersebut.
"Ini menimbulkan biaya yang cukup besar, selama ini anggaran untuk pemulangan PMI ditanggung oleh Pemko Batam," ujar Yusfa.
Sebelumnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, telah berkoordinasi dengan sejumlah hotel dan penginapan di Kota Bat agar dikhususkan sebagai tempat karantina mandiri bagi PMI.
Namun nyatanya, sebagian besar PMI tersebut tidak memiliki kemampuan dari segi finansial untuk menjalankan karantina mandiri.
Dengan demikian, melalui pertemuan antara Walikota Batam, Muhammad Rudi, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, bersama Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, telah disepakati adanya bantuan dari pemerintah pusat terkait pemulangan PMI ini.
"Rencananya ini baru akan dibantu oleh pemerintah pusat, kami diminta menghitung apa saja kebutuhan untuk pelaksanaan karantina PMI ini," tambah Yusfa.
Selain itu, Pemko Batam juga telah menyuarakan permintaan melalui BNPB agar pemerintah pusat dapat kembali membuka pintu-pintu masuk lainnya bagi PMI di beberapa wilayah Indonesia. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi/Hening Sekar Utami)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam