BUDAYA NUSANTARA
Belum Ada Buldozer dan Crane, Candi Borobudur Dibangun Menggunakan Alat Sederhana
Pembangunan Candi Borobudur penuh misteri, tersusun dari jutaan ton batu yang tersusun simetris
Namun, candi baru selesai ketika Ratu Pramurdawardhani (putri Raja Samaratungga) bertahta.
Dari kisah itu, diperkirakan, Candi Borobudur dibangun selama 50 tahun.
Temuan menarik, arkeolog menemukan banyak kuali gerabah di sekitar Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan temuan itu, diduga, keluarga pekerja candi tinggal di daerah tersebut.
Di dalam keluarga itu, para wanita bertugas memasak makanan untuk laki-laki yang bekerja membangun candi.
Penelusuran tribun, ada website yang mengulas teknis pembangunan Candi Borobudur.

Begini cara membangun Borobudur, seperti disarikan bobo.grid.id dari situs www.manajemenproyekindonesia. com.
1. Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang disusun di atas gundukan tanah atau bukit.
Sebelum batu disusun, bukit dibersihkan dan dibentuk. Selanjutnya dibuat undakan-undakan untuk meletakkan batuan candi.
2. Candi Borobudur disusun dari balok-balok batu. Setiap potongan batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat.
Batu-batu ini hanya ditumpuk dan disambung dengan pola tertentu agar saling mengikat.
3. Balok-balok batu penyusun Candi Borobudur ukurannya sekitar 25 x 10 x 15 Cm. Berat per-potong balok batu diperkirakan antara 7,5-10 Kg.
Dengan ukuran balok batu sebesar dan seberat itu, balok-balok batu bisa diangkut dengan mudah. Sedangkan patung Buddha yang beratnya diperkirakan sekitar 145 sampai 225 kg kemungkinan dibawa dengan cara ditarik atau dipikul ramai-ramai.
4. Jumlah balok batu yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur diperkirakan sekitar 55.000 m3 atau sekitar 2 juta balok. Batu-batu ini diambil dari sungai di sekitarnya.
Jika Candi Borobudur diperkirakan dibangun selama 23 tahun dan 2 tahun pertama digunakan untuk menyiapkan lahan, maka proses pembuatan balok dan pemasangannya adalah 21 tahun atau 7.665 hari.