BATAM TERKINI

Polresta Barelang Siagakan 2 Bus di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Bantu Angkut TKI

Polresta Barelang menyiagakan 2 unit bus Polri untuk membantu mengangkut PMI atau TKI yang baru tiba dari luar negeri.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Polresta Batam menyiagakan 2 unit bus lengkap dengan personil pengawalan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Untuk membantu mempercepat dan memperlancar kerja tugas Satgas Lintas Batas Negara di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Polresta Barelang menyiagakan 2 unit bus Polri, Senin (3/5/2021).

Kapolsek Kawasan Khusus Pelabuhan (KKP) AKP Budi Hartono mengatakan perbantuan 2 unit bus di pelabuhan Ferry Internasional untuk membantu proses percepatan pengangkutan para PMI yang tiba di Batam.

"Mulai hari ini 2 Unit bus Polri dengan pengawalannya dari Sat Lantas setiap harinya beroperasional di pelabuhan Fery Internasional Batam Center," ujarnya.

Kata dia maksud dan tujuan dari menyerahkan dua unit bus itu agar nantinya dapat dipergunakan untuk membawa PPI (Pelaku Perjalanan Internasional) ke tujuan Karantina setelah dilakukan tes swab oleh Satgas Lintas Batas Negara.

Dikatakan Budi arus penumpang di pelabuhan Batam Center itu mengalami peningkatan semenjak proses pemulangan Pekerja Migra Indonesia (PMI) dari beberapa negara tetangga ke Indonesia. 

Dalam sepekan sedikitnya sudah ada ratusan PMI yang kembali ke Indonesia melalui pelabuhan yang berada di Batam Center itu. 

Pemerintah kota Batam bersama Satgas covid-19 bahkan telah membentuk Satgas Lintas Batas Negara.

Para PMI yang tiba di Indonesia akan menjalani masa karantina sebelum nantinya dipulangkan ke asal daerah masing-masing.

Baca juga: MELONJAK, Selama Sebulan, 1.079 Warga Batam Kena Covid-19, Ini Pesan Pakar Epidemiologi

Kemenhub Siapkan Kapal

Sementara itu, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, sejauh ini pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Batam ke daerah asalnya tak ada masalah.  

"Walaupun larangan mudik sudah ada, kapal tak ada persoalan," ujar Amsakar di Kantor Walikota Batam Lantai 4, Senin (3/4/2021).

Moda transportasi ini disiapkan oleh Kementerian Perhubungan.

Sementara untuk biaya operasional PMI di Batam, akan ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

"Kalau jumlahnya (PMI) hanya 1000an masih bisa kita tampung," tuturnya.

Menurutnya, masalah hanya pada tempat isolasi jika dilakukan di hotel. Lantaran membutuhkan personil tambahan dan kerja ekstra.

"Asrama haji dan Bapelkes itu tempat cadangan. Kalau lebih dari 1500an. Kalau masih 1000 sudah okelah," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi  mengatakan proses pemulangan PMI kali ini lebih lebih berat, karena jumlah PMI yang meningkat.

Hal itu disebabkan karena adanya aturan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah.

Baca juga: LARANGAN Mudik tak Berlaku Untuk TKI dari Luar Negeri, 781 Orang Menunggu Dipulangkan dari Batam

Untuk itu, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) menyepakati konektivitas bagi PMI yang pulang ke daerah asal dalam periode larang mudik tersebut. 

“Bagi mereka yang memiliki kemampuan (menengah keatas) bisa menggunakan pesawat udara yang tujuannya terschedule,” ujar Budi usai memantau kepulangan PMI di pelabuhan internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (1/5/2021) lalu.

Kemudian bagi mereka yang hanya bisa menggunakan kapal laut, maka pihaknya akan menugaskan kapal bersubsidi.

Terkait jenis kapal dan kapasitasnya, Budi mengatakan akan mengumumkan hal tersebut beberapa hari ke depan.

“(Kapal) Punya kapasitas yang bagus, ,” katanya.

Sementara itu, Danrem 033/WP Brigjen Jimmy Ramoz Manalu mengatakan kapal yang akan disiapkan dari Kemenhub untuk para PMI merupakan kapal dari Pelni.

Pihaknya dalam waktu kedepan akan menyiapkan schedule kepulangan PMI ke daerah asal masing-masing. 

“Untuk hari pelaksanaannya akan ditentukan beliau (Menhub),” ujarnya. 

Terkait kepulangan PMI dari Malaysia dan Singapura dalam periode larangan mudik, Jimmy menjelaskan kapal bahwa masih tetap beroperasi. Ditentukan operasionalnya hanya 6 kali saja. 

“Sehari hanya dua kali, jadi total hanya tiga hari saja beroperasi,” ucapnya. 

Ia mengakui kepulangan PMI lewat Kepri masih dibatasi, mengingat kemampuan tempat karantina yang juga terbatas. Karena diperkirakan PMI yang masing tinggal di Malaysia dan Singapura mencapai ribuan orang. 

“Kalau tidak dibatasi, dalam sehari bisa 5 kapal, tempat karantina tidak muat,” kata dia. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing/Roma Uly Sianturi)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved