BATAM TERKINI
Imigrasi Batam Tak Proses Visa WNA India, Cegah Penyebaran Covid-19
Kasus covid-19 India begitu mengkhawatirkan. Imigrasi Batam tak mau kecolongan dengan hal ini.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam tak mau kecolongan soal penambahan kasus baru covid-19.
Salah satunya antisipasi dari Warga Negara Asing (WNA) asal India.
Kasus Covid-19 India begitu mengkhawatirkan.
Hingga kini, total jumlah kasus Covid-19 di India mencapai hampir 20 juta kasus.
Paling banyak, negara India pernah mencatat penambahan 400.000 kasus dalam sehari.
Atas fenomena yang terjadi ini, Pemerintah Republik Indonesia pun menerapkan beberapa kebijakan guna menekan datangnya WNA asal India ke wilayah Indonesia.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Ismoyo, mengatakan, pihaknya saat ini tengah menjalankan dua kebijakan terkait kedatangan WNA India di Kota Batam, Provinsi Kepri.
Pertama, pihak Imigrasi untuk sementara waktu tidak akan menjalankan proses pembuatan visa bagi WNA asal negara India untuk masuk ke Batam.
Kedua, Imigrasi juga tidak akan memberikan izin masuk kepada orang asing yang punya rekam jejak 14 hari di negara India.
"Saya kira untuk antisipasi kedatangan orang asing, sudah ada KKP yang bertugas menjadi garda depan pemeriksaan kesehatannya.
Sedangkan Imigrasi hanya menjalankan dua kebijakan penting di atas," jelas Ismoyo.
Sebelumnya diberitakan, ada tujuh orang WNA asal India yang lolos dari proses karantina Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Salah satu WNA India yang lolos dari Jakarta ternyata kemudian ditemukan di Batam dan telah diamankan oleh aparat.
Baca juga: Pasien Covid-19 India 4 Hari Tergeletak di Lantai RS, Meninggal Tanpa Sempat Ditangani
Baca juga: Kondisi Rumah Sakit di India Mengerikan, Pasien Tersiksa Ingin Keluar meski Masih Sakit

Ungkap Kasus Covid-19 di Batam Melonjak
Kasus covid-19 di Batam masih saja terus bertambah setiap harinya.
Sempat menurun di angka 39 kasus pada 2 Mei 2021, jumlah penambahan kasus kembali meningkat menjadi 76 kasus pada 3 Mei 2021.
Kondisi ini ditanggapi Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi.
Didi berpendapat, jumlah kasus yang meningkat pesat ini didorong oleh beberapa penyebab.
Salah satunya, penerapan protokol kesehatan masyarakat yang longgar kemungkinan menjadi penyebab utama.
"Awalnya asumsi kami, ini disebabkan karena protokol kesehatan menurun.
Tapi kabarnya ada survey dari pemerintah pusat yang menyatakan ternyata kepatuhan masyarakat Batam terhadap pemakaian masker cukup baik, yaitu sebesar 93 persen," jelas Didi Kusmarjadi, Selasa (4/5/2021).
Di samping alasan longgarnya penerapan protokol kesehatan, Didi mengasumsikan kemungkinan menyebarnya varian baru covid-19 di Batam.
Meski asumsi ini belum memperoleh temuan dari hasil penelitian yang pasti.

Adapun jenis varian baru virus Corona yang selama ini ditetapkan, yaitu varian B.1.17, B.1.617, dan B.1.351.
Menurut Didi, varian baru virus Corona ini memang tidak lebih mematikan dibandingkan varian sebelumnya, hanya saja lebih cepat dalam penyebarannya.
"Kemungkinan ada varian baru yang mudah menular," ujar Didi.
Jumlah kasus covid-19 di Batam saat ini masih banyak didominasi oleh kasus-kasus tanpa gejala (Asimptomatik).
Kasus tanpa gejala ini terkonfirmasi dari hasil pemeriksaan tes SWAB secara mandiri yang dilakukan masyarakat.
Didi menjelaskan, saat ini Satgas Covid-19 Kota Batam lebih memfokuskan pemeriksaan tracing terhadap pasien-pasien yang bergejala terlebih dahulu.
Selain itu, kontak erat kasus juga tidak seluruhnya diperiksa menggunakan PCR test, melainkan hanya yang bergejala saja.
"Saat ini perawatan pasien yang tidak bergejala biayanya tidak bisa diklaim ke pusat.
Sehingga kami sarankan jika memungkinkan, pasien tanpa gejala untuk isolasi mandiri," tambah Didi.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam