TEKNOLOGI INFORMATIKA
Lindungi Aplikasi WhatsApp Anda dari Pembajakan
Kode verifikasi / One-Time Password (OTP) tersebut, peretas pun akan dapat mengakses kontak di telepon genggam kita maupun grup WA
#TEKNOLOGI INFORMATIKA
TRIBUNBATAM.ID - Jumlah pengguna aktif per bulan sebanyak 2 miliar user di seluruh dunia dan tersedia di 180 negara, WhatsApp adalah aplikasi perpesanan (messaging) terpopuler saat ini.
Namun popularitas ini justru membuat pengguna WhatsApp kerap menjadi incaran para penjahat.
Kasus yang kembali marak belakangan ini adalah pembajakan akun WhatsApp (WA). Aksi pembajakan akun ini kemudian biasanya diikuti oleh aksi penipuan dengan modus meminjam uang kepada orang-orang yang ada di daftar kontak korban yang akun WA-nya diretas.
Baru-baru ini menjadi korban peretasan akun WA adalah Kapolres Bangka Tengah, AKBP Slamet Ady Purnomo.
AKBP Slamet menjelaskan modus penipuan dengan bahasa meminjam uang tersebut berawal ketika dia mendapat pesan elektronik untuk aktivasi ulang akun WhatsApp. Permintaan aktivasi itu pun diikuti oleh AKBP Slamet dengan mengikuti instruksi yang muncul di layar gawainya.
• WhatsApp akan Hilang 2 Pekan Lagi, Cara Ini bisa Dilakukan untuk Selamatkan WA dari Ponsel
"Saat saya ikuti perintah oke, muncul kode dan kode tersebut dimasukkan ke dalam aktivasi. Setelah dimasukkan kode tersebut ke dalam aktivasi, akun WhatsApp langsung berpindah dengan nomor telepon dan profil akun langsung lengket kepada orang tidak dikenal tersebut," jelasnya.
Inilah titik lemah yang dimanfaatkan oleh peretas. Jika kita memberikan kode verifikasi / One-Time Password (OTP) tersebut, peretas pun akan dapat mengakses kontak di telepon genggam kita maupun grup WA di mana kita menjadi anggota.
Untuk itu, kita perlu mengenali modus-modus yang digunakan para peretas untuk mengambil alih atau membajak akun WhatsApp
1.Modus kasir minimarket
Modus peretasan ini diawali oleh pesan SMS yang dikirim oleh nomor tidak dikenal. Di kasus terbaru ini si pengirim pesan akan mengaku sebagai kasir minimarket. Bahkan untuk menyakinkan korban, gambar profil nomor tak dikenal itu menampilkan seseorang yang mengenakan seragam karyawan minimarket.
Dalam pesan singkat itu si kasir minimarket gadungan ini mengatakan salah mengirimkan kode voucher pulsa/game. Kemudian ia akan meminta pengguna mengirimkan enam digit kode yang tertera di SMS. Agar korban tak banyak bertanya, sebagian teks dalam SMS tersebut ditulis menggunakan aksara Thailand dan disertai sebuah tautan.
• Isi WhatsApp Pedangdut Ayu Ting Ting Terkuak Saat Asyik Rekam Aksi Bilqis
Lalu akan muncul permintaan verifikasi lewat SMS ke nomor ponsel. Masukkan nomor verifikasi tersebut, maka akun WA akan kembali lagi. Maksud verifikasi tersebut adalah kode OTP yang dikirim melalui SMS langsung ke nomor ponsel pengguna.
Hal ini tidak memberi kesempatan hacker atau peretas untuk mendeteksi password tersebut. Gunakan PIN untuk mengamankan akun.
Berdasarkan informasi dari situs resmi WhatsApp, cara mengatasi WA yang dibajak melalui penipuan OTP bisa dengan mengirimkan laporan permasalahan ke alamat emailsupport@whatsapp.com.