TEKNOLOGI INFORMATIKA
Lindungi Aplikasi WhatsApp Anda dari Pembajakan
Kode verifikasi / One-Time Password (OTP) tersebut, peretas pun akan dapat mengakses kontak di telepon genggam kita maupun grup WA
Dalam laporan tersebut dapat dilengkapi nomor telepon yang digunakan untuk WA, serta kronologi terperinci disertai bukti tambahan seperti screenshot akun dan trouble yang dialami.
Setelah membuat laporan, pihak WhatsApp akan melakukan deactive account atau nonaktif akun. Kira-kira sekitar 24 jam Anda bisa kembali mengaktifkan akun WA.
• Viral Wanita Ini Buat Group WhatsApp Khusus Mantan Untuk Minta Maaf di Bulan Ramadhan
2.Modus Man to Machine Interface
Modus inilah yang digunakan oleh seseorang yang mengaku sebagai driver ojol untuk menguras saldo GoPay Maya Estianty beberapa waktu lalu. Nah bagaimana modus ini bisa digunakan untuk mengambil alih akun WA?
Untuk menggunakan modus ini, si peretas harus mengaktifkan fitur call forwarding pada ponsel korbannya. Caranya, ia akan melakukan rekayasa sosial agar calon korbannya mengetik kode MMI, yaitu **21*nomor tujuan#.
Nomor tujuan di sini adalah nomor si pelaku. Ketika pengguna melakukan instruksi tersebut, otomatis semua panggilan dari ponselnya akan diteruskan ke nomor ponsel si peretas.
Si peretas sendiri saat itu sudah siap memasang aplikasi WhatsApp dan menunggu kode OTP untuk bisa masuk ke akun korban. Nah di sini, si peretas tidak mengirimkan SMS untuk meminta kode OTP seperti di modus pertama. Tapi si peretas akan menggunakan fitur OTP Call me yang disediakan WhatsApp jika pengguna tidak kunjung memasukkan kode OTP yang sudah dikirimkan melalui SMS.
Kode OTP via panggilan suara tersebut otomatis akan langsung ke nomor si penipu karena pengguna yang menjadi korban secara tanpa sadar telah melakukan call forwarding menggunakan kode MMI tadi. Setelah itu, akun WA korban pun akan secara otomatis diambil alih oleh si peretas.
• Kumpulan Ucapan Ramadhan 1442 H dalam Bentuk Pantun, Cocok Dibagikan via WhatsApp, FB dan IG
3.Transfer file
Modus lain yang bisa dilakukan para peretas untuk mengambil alih akun WA dari tangan pemiliknya adalah mengirimkan malware. Seperti kita ketahui, WhatsApp memungkinkan penggunanya mengirim dan menerima file.
Inilah celah yang dimanfaatkan oleh peretas dengan mengirimkan file berisi malware ke calon korbannya.
Ketika pengguna membuka file tersebut, tanpa ia sadari, malware terpasang secara otomatis. Setelah itu, si peretas akan dengan mudah mendapatkan akses terhadap akun WhatsApp atau bahkan akses terhadap ponsel si korban.
Untuk mencegah hal ini, pastikan setelan Media auto-download dalam keadaan tidak aktif.
Untuk mengamankan akun WhatsApp dan menghindari modus penipuan seperti di atas, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:
- Gunakan password yang kuat