Cerita Kuli Bangunan di Mabes TNI AD Didatangi Jenderal Andika Perkasa dan Disuruh Pulang Kampung
Jenderal Andika Perkasa meminta sang kuli bangunan yang kerja di mabes TNI AD pulang kampung
Sandi merasa bahagia hingga tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata Ketika mengetahui adik perempuannya diterima kerja di RS Tingkat III Ciremai.
Ia berharap Iis dapat bekerja dengan baik dan rajin, juga menyampaikan terima kasih untuk Jenderal Andika Perkasa dan Ibu Hetty Andika Perkasa atas perhatian yang diberikan.
Jenderal Andika Perkasa Bantu Iis Riani
Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa membantu Iis Riani, adik seorang kuli bangunan di Mabes AD bernama Sandi Rihata.
Sosok Iis Riani jadi sorotan setelah ia mendapat bantuan dari KSAD Jenderal Andika Perkasa untuk berobat.
Iis sudah hampir 6 bulan menderita penyakit Fistula Ani dan tak kunjung sembuh.
Melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD, Jenderal Andika Perkasa tampak terus memantau dengan ketat pengobatan Iis.
Jenderal Andika Perkasa menggelar video conference dengan para dokter di RSPAD yang bertanggung jawab mengobati Iis.
Turut hadir pula beberapa petinggi TNI AD mendampingi KSAD dalam video conference tersebut.
"Untuk Sandi Rihata, adiknya yang waktu itu akan dioperasi di RSPAD, apakah sudah dikomunikasikan dengan rumah sakit Ciremai bahwa operasi bisa dilakukan di sana" ujar Jenderal Andika Perkasa.
Pihak RSPAD pun menjawab bahwa mereka sudah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Ciremai. Akhirnya, Iis pun dioperasi di Rumah Sakit Ciremai.
Kolonel Ckm dr. Ahmad Zumaro bersama Waka RSPAD Mayjen TNI dr. Lukman Ma’ruf memutuskan untuk melakukan pemulihan Iis Riani di rumah sakit terdekat dari wilayah rumahnya yaitu Rumah Sakit Tk. III Ciremai.
Setelah dilakukan penanganan selama kurang lebih 1 minggu, Iis Riani dinyatakan pulih Covid-19 dan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan langsung oleh Karumkit Tk. III Ciremai Letkol Ckm dr. Andre Novan bersama dengan jajaran.
“Rencana awal sdri. Iis akan dilaksanakan operasi di RSPAD, namun dengan pertimbangan keluarga pada saat itu dan Iis dinyatakan positif Covid-19, diputuskan untuk isolasi di Rumah Sakit terdekat dengan wilayah rumahnya.
Setelah 2 minggu dinyatakan negatif, dan kami koordinasi dengan dr. Ahmad Zumaro, diputuskan oleh beliau untuk operasi di Rumah Sakit TK.III Ciremai yang didamping oleh beliau sendiri selaku Rujukan Ahli dan penanggung jawab pasien,” ujar Letkol Ckm dr. Andre Novan selaku Karumkit Tk. III Ciremai.