Tak Hanya Pekerja yang Datang dari China, Sosok Ini Sebut Mereka Merangkap Intel

Diduga ada intelijen China yang menyusup di dalam tenaga kerja asing yang datang bersama TKA China yang tiba saat Pemerintah melarang warganya untuk m

Editor: Eko Setiawan
KOMPAS.COM/HADI MAULANA
Ilustrasi / Sebanyak 29 Tenaga Kerja Asing (TKA) dari PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang sempat tertunda pemulanganya, akhirnya selesai dipulangkan semua. Sama seperti 10 TKA sebelumnya, ke 29 ini juga dipulangkan ke China melalui jalur Jakarta dan dari Bintan diterbangkan ke Jakarta melalui bandara Raja Haji Fisabililah (RHF) Tanjungpinang sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (3/3/2020) kemarin. 

TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - Kedatangan TKA China ke Indoensia saat seluruh warganya dilarang berpergian pulang kampung menjadi sorotan juga oleh sejumlah pengamat.

Seperti yang diutarakan oleh pengamat Politik Rocky Gerung.

Menurut pengamat kontroversial ini, mereka tidak hanya tenaga kerja biasa, dia juga seorang Intelijen dari China.

Pengamat politik, Rocky Gerung ikut menyoroti kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China.

Dalam video yang diunggah kanal Rocky Gerung Official, pria berusia 62 tahun itu mencurigai adanya intelijen dalam kedatangan TKA tersebut.

Baca juga: Roket China Seberat 18 Ton Jatuh dan Hancur di Samudra Hindia, Begini Kronologinya

Baca juga: Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal Senin Selepas Azan Magrib

Kedatangan TKA asal China yang dimaksud Rocky Gerung terjadi pada Sabtu (8/5/2021) yaitu sebanyak 157 orang.

"Itu (TKA Tiongkok) ada semacam perintah ideologi," ujar Rocky.

Rocky Gerung menjelaskan merangkapnya TKA asal Tiongkok sebagai intelijen sudah menjadi tradisi Tiongkok sejak era Deng Xiaoping pada 1970-an.

"Itu doktrin dalam kebijakan luar negeri Tiongkok," katanya.

Selain TKA, menurut Rocky Gerung, pengusaha asal Tiongkok yang masuk ke sebuah negara dalam bentuk kerja sama juga menjalankan misi intelijen.

"Pengusaha Tiongkok pasti jadi intelijen negara, karena bank Tiongkok itu kan mensponsori habis-habisan pembangunan di negara-negara Arab, Afrika dengan maksud geopolitik," jelas Rocky Gerung.

"Jadi sekali lagi, Indonesia harus tahu, investasi Tiongkok itu selalu investasi dalam kerangka strategi geopolitik," imbuh Rocky Gerung.

Rocky Gerung pun merekomendasikan pemerintah untuk melakukan evaluasi hubungan politik dengan Tiongkok.

Menurutnya, TKA Tiongkok masuk ke wilayah-wilayah yang memiliki potensi ekonomi tinggi.

Tanggapan Lain

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved