BERITA CHINA

Dokumen Ini Bongkar Borok China, Xi Jinping Tak Bisa Berbohong soal Virus dan PD III ?

Sebuah dokumen yang berhasil diperoleh para penyelidik Amerika Serikat (AS) kembali mempersoalkan asal usul virus corona yang isinya mengejutkan dunia

EPA-EFE/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020 

TRIBUNBATAM.id - Akhir 2019 saat pertama virus corona muncul, Kota Wuhan di China dianggap episentrumnya.

Hingga memasuki tahun 2020 dan kini pertengahan 2021, virus ini terus menggila di menyebar ke penjuru bumi.

China berulang kali membantah asal usul virus corona yang belakangan dinamai Covid-19 berasal dari negaranya.

Namun, semua mata dunia tertuju ke China, termasuk adanya informasi soal laboratorium yang bocor di Wuhan.

Sebuah dokumen yang berhasil diperoleh para penyelidik Amerika Serikat (AS), kembali mempersoalkan asal usul virus corona yang isinya sangat mengejutkan.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Ahad (9/5/2021), ilmuwan China dilaporkan telah mempersiapkan Perang Dunia 3 dengan senjata biologis dan genetik.

Disebut-sebut, dalam laporan itu dibahas soal virus corona selama enam tahun terakhir.

Baca juga: Temuan WHO tentang Covid-19 di China Picu Kemarahan, Cuma 1 Jam di Pasar Basah Wuhan

Bukti terbaru bahwa Beijing mempertimbangkan potensi militer dari virus corona SARS sejak 2015, juga telah menimbulkan kekhawatiran baru atas penyebab Covid-19.

Sebab beberapa pejabat masih percaya bahwa virus itu lolos dari laboratorium China.

Laboratorium Wuhan di China. Salah satu penelitinya mengaku, masih ada ribuan virus mematikan yang disimpan di tempat ini
Laboratorium Wuhan di China. Salah satu penelitinya mengaku, masih ada ribuan virus mematikan yang disimpan di tempat ini (CNBC Asia)

Dokumen itu dibuat oleh para ilmuwan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA China) dan pejabat kesehatan.

Rinciannya dilaporkan di The Australian, meneliti manipulasi penyakit untuk membuat senjata dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Para penulis dokumen tersebut bersikeras bahwa Perang Dunia 3 akan bersifat biologis.

Ini tidak seperti dua perang sebelumnya yang masing-masing digambarkan sebagai perang kimia dan nuklir.

Makalah itu merujuk pada dua bom atom yang dijatuhkan di Jepang dan memaksa mereka untuk menyerah, serta mengakhiri Perang Dunia 2.

Karenanya kini China mengklaim senjata biologis akan menjadi senjata inti untuk kemenangan dalam Perang Dunia 3.

Baca juga: Dunia Berdarah-darah karena Corona, China Dicap Biang Kerok! WHO ke Wuhan Selidiki Asal Usul Virus

Dokumen tersebut juga menguraikan cara-cara untuk melepaskan senjata biologis dan menyebabkan kerusakan maksimum terhadap sistem medis musuh.

Para ilmuwan mengatakan serangan semacam itu tidak boleh dilakukan di tengah hari yang cerah.

Ini karena sinar matahari yang intens dapat merusak patogen, sementara hujan atau salju dapat memengaruhi partikel aerosol.

Sebaliknya, harus dilepaskan pada malam hari, atau saat fajar, senja, atau di bawah cuaca mendung, dengan arah angin yang stabil.

Sehingga aerosol dapat melayang ke area sasaran.

Potongan video yang dirilis media pemerintah China, CCTV, menunjukkan Zhao Yu. Seorang perawat yang sedang hamil 9 bulan merawat pasien virus corona di rumah sakit militer Wuhan. Video tersebut tak pelak menimbulkan kemarahan publik.
Potongan video yang dirilis media pemerintah China, CCTV, menunjukkan Zhao Yu. Seorang perawat yang sedang hamil 9 bulan merawat pasien virus corona di rumah sakit militer Wuhan. Video tersebut tak pelak menimbulkan kemarahan publik. (Weibo/CCTV via BBC)

Sementara itu, penelitian juga mencatat bahwa serangan semacam itu akan mengakibatkan lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, yang kemudian dapat menyebabkan sistem medis musuh runtuh.

"Dokumen ini menimbulkan kekhawatiran besar tentang ambisi beberapa dari mereka," kata Anggota Parlemen Tom Tugendhat, ketua komite urusan luar negeri.

"Bahkan mereka sangat sadar bahwa senjata-senjata ini berbahaya."

"Tak hanya untuk musuh, tapi warga China sendiri."

Sebelumnya, badan intelijen mencurigai Covid-19 mungkin hasil dari kebocoran laboratorium Wuhan yang tidak disengaja.

Namun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa dugaan itu benar.

Baru pekan ini, Presiden Brasil Jair Bolsonaro tmengkritik keras China dengan menuduhnya menciptakan Covid untuk memicu 'perang' kimiawi.

Baca juga: CHINA Akhirnya Buka Suara Soal Asal Usul Virus Corona, Singgung Kepala Babi di Wuhan

Dilansir dari Intisari, Bolsonaro menambahkan China menjadi negara yang justru sukses meningkatkan PDB.

Sementara negara lain justru tengah berusaha mengatasi lonjakan kasus baru dan kasus kematian.

Data dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan memang menunjukkan bahwa China adalah satu-satunya anggota G20 yang PDBnya menunjukkan pertumbuhan selama pandemi pada tahun 2020.

Terlihat PDB-nya meningkat sebesar 2,3 persen.

Petugas medis menggunakan obat tradisional tiongkok, seperti akupuntur untuk menangani pasien covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 21 April 2020
Petugas medis menggunakan obat tradisional tiongkok, seperti akupuntur untuk menangani pasien covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 21 April 2020 (Xinhua/Wang Yuguo)

Mantan Presiden AS Donald Trump juga menuduh WHO meniru propaganda China pada virus sejak wabah pertama kali diumumkan ke dunia.

Tapi China menolak kritik itu dan menuduh AS malah melakukan tekanan politik pada para ahli misi pencari fakta.

Baca Juga: Pantas Saja China Amat Ngotot Ancam Lakukan Serangan ke Taiwan, Ternyata Taiwan Punya Teknologi Paling Canggih Ini, 'Siapa yang Mengontrolnya Bisa Kuasai Pasar Global'

Baca juga: Ilmuwan China Lari ke AS, Sebut Laboratorium Wuhan Ciptakan Corona Dikendalikan Pemerintah

Baca juga: Tim Universitas Harvard: Virus Corona Muncul di Wuhan Sejak Agustus 2019, Tampak dari Foto Satelit

Baca juga: Apakah China Sudah Bebas Covid-19? Ribuan Orang Pergi ke Tempat Wisata, Warga Wuhan: Seperti 2019

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved