KASIHAN Penduduk Miskin India, Pasrah Dirawat Ala Kadar di Bawah Pohon saat Negara Diserang Corona
Gelombang kedua wabah Covid-19 di India menyebabkan sistem perawatan kesehatan di kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai runtuh termasuk desa
Sementara tempat-tempat dengan tenaga medis penuh sesak.
Warga Kuwankheda, Dhurv Narayan, mengatakan ibu mertuanya yang berusia 87 tahun harus tinggal di rumah menunggu kematian setelah mengalami gejala Covid-19.
Tanpa akses ke sistem perawatan kesehatan modern, banyak orang miskin di India telah beralih ke dukun tradisional.
Di Agar Malwa (negara bagian Madhya Pradesh), di sebuah perkebunan jeruk 200 meter dari jalan raya, pasien Covid-19 tersebar di bawah pohon, botol infus menjuntai dari cabang.
Tidak ada yang menjaga jarak, dan tidak ada yang memakai masker.

NDTV mengatakan orang-orang dari 10 desa sekitar beralih ke "rumah sakit" spontan ini untuk perawatan.
Pasar gelap juga memanfaatkan orang-orang yang kurang informasi dengan menjual tabung oksigen dengan harga selangit.
Di New Delhi, tiga orang ditangkap karena menjual alat pemadam kebakaran tetapi berbohong tentang tangki oksigen.
Informasi yang salah tersebar di mana-mana sehingga membuat orang panik sebelum divaksinasi.
Di WhatsApp, terdapat informasi yang tidak benar bahwa wanita yang sedang menstruasi tidak boleh divaksinasi, dan bahwa vaksin tersebut tidak aman untuk penderita diabetes.
Alasan meningkatnya jumlah kasus di pedesaan India antara lain karena orang-orang yang meninggalkan kota besar untuk pulang ke rumah untuk menghindari blokade, dan para peziarah yang kembali dari festival Kumbh Mela.
Peristiwa ini menuai kecaman dari pemerintah India karena dianggap sebagai peristiwa super menular, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di negara tetangga Nepal.
Baca juga: India Tembus 20 Juta Kasus Sehari, Ini Negara yang Katanya Paling Sukses Redam Covid-19
Mantan Raja Nepal Gyanendra Shah dan Permaisuri Komal Shah dirawat di rumah sakit karena Covid-19 setelah kembali dari festival Kumbh Mela.
Sebulan lalu, jumlah kasus baru setiap hari di Nepal hanya sekitar 100 kasus. Sampai saat ini jumlahnya sekitar 8.000 per hari.
Rumah sakit dalam keadaan kelebihan beban dan kekurangan oksigen.
Beberapa rumah sakit harus berhenti menerima pasien.
Sistem kesehatan Nepal mengalami tragedi yang sama dengan India.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIUNBATAM.id)
SUMBER: INTISARI