KASIHAN Penduduk Miskin India, Pasrah Dirawat Ala Kadar di Bawah Pohon saat Negara Diserang Corona

Gelombang kedua wabah Covid-19 di India menyebabkan sistem perawatan kesehatan di kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai runtuh termasuk desa

via intisari
KASIHAN Penduduk Miskin India saat Negara Diserang Corona, Pasrah Dirawat Ala Kadar di Bawah Pohon 

TRIBUNBATAM.id - Begitu kasihannya penduduk miskin India saat negara merea diserang wabah corona, mereka yang sakit pasrah dirawat ala kadar di bawah pohon

Jika diibaratkan kondisi di India benar-benar seperti berperang.

Serangan kedua Covid-19 yang begitu ganas tak cuma menghantam perkotaan tapi juga desa-desa.

Gelombang kedua wabah menyebabkan sistem perawatan kesehatan di kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai runtuh.

Banyak orang di daerah pedesaan melaporkan bahwa mereka memiliki sedikit harapan pengobatan jika mereka tertular Covid-19, karena rumah sakit terletak beberapa ratus kilometer dari desa.

Kisah tragis itulah yang terjadi di Kathail, sebuah desa di bagian timur India yang mengalami kesulitan mengakses perawatan kesehatan.

Melansir NDTV, Ahad (9/5/21), seorang penduduk Kathail bernama Umakant Singh (34) mengalami gejala batuk dan demam pekan lalu.

Dia dibantu adiknya Mantu Singh melakukan segala upaya untuk mencari bantuan.

Baca juga: India Catatkan Rekor Covid-19, 412.000 Kasus Harian dan Hampir 4.000 Kematian dalam Waktu 24 Jam

Selama empat hari, Mantu berkeliling mengumpulkan obat-obatan yang dapat menyembuhkan saudaranya, sementara Umakant merawat dirinya sendiri di rumah.

Meski Umakant belum diuji, Mantu tahu gelombang Covid-19 telah melanda desa Kathail.

Di hari kelima kondisi Umakant semakin memburuk.

India Pecah Rekor Covid-19, Dalam 24 Jam Positif Tembus 20 Juta Kasus, RS Menyerah: Butuh Oksigen
India Pecah Rekor Covid-19, Dalam 24 Jam Positif Tembus 20 Juta Kasus, RS Menyerah: Butuh Oksigen (AFP)

Rumah sakit terdekat, Jawaharlal Nehru, terletak 50 kilometer dari desa Kathail.

"Saat kami sampai di rumah sakit, tidak ada dokter.

Saya telah diberitahu bahwa dokter akan segera hadir.

Mereka meminta saya untuk pergi membeli obat sendiri di pasar untuk menyuntik adik saya," kata Mantu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved