TANJUNGPINANG TERKINI
Hari Keempat Lebaran, Harga Cabai Mulai Normal di Pasar Baru Tanjungpinang
Harga cabai di Pasar Baru I Tanjungpinang terpantau normal di hari keempat Lebaran. Seorang pedagang menyebut, hanya cabai rawit nano yang mahal
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Memasuki hari keempat Lebaran, harga berbagai kebutuhan pokok di Pasar Baru I Kota Tanjungpinang terpantau stabil.
Harga cabai rawit per kilo dijual seharga Rp 40 ribu, cabai merah Rp 38 ribu per kilo dan cabai hijau Rp 60 ribu per kilo.
"Hanya cabai rawit nano yang cukup mahal, Rp 70 ribu per kilo," ucap seorang pedagang, Junaidi kepada Tribun Batam, Minggu, (16/5/2021).
Ia melanjutkan, kenaikan harga di hari-hari besar keagamaan dan akhir tahun sudah biasa terjadi setiap tahunnya dan akan kembali normal.
"Ya sudah cukup normallah harga cabai saat ini. Biasa naik itu karena di hari-hari besar dan akhir tahun saja. Jadi semua mau ambil untung, kalau sudah di hari-hari biasa sudah normal kok," ungkapnya.
Baca juga: Hari Keempat Lebaran, Harga Cabai Merah di Pasar Tos 3000 Batam Melambung
Junaidi menerangkan, naik turunnya harga barang oleh pedagang juga dipengaruhi jarak lokasi pemesanan, baik lokal ataupun luar daerah provinsi.
"Kebetulan stok cabai kita datangkan dari lokal di Kabupaten Bintan. Banyak hasilnya dan kualitasnya juga bagus jadi harganya normal," ujarnya.
Ia menyebut, untuk sayur, seperti kangkung dan bayam yang sempat naik hingga diecer Rp 10 ribu, itu karena stok barangnya sedikit.
Sementara itu di lokasi yang sama, Bambang, penjual daging ayam potong menyebutkan sampai saat ini harga per kilo daging ayam potong masih sama seperti saat bulan puasa dan menjelang lebaran.
"Belum turunlah, kalau harga bermacam-macam tergantung tokenya dari mana. Saat ini saya masih jual Rp 42 ribu sekilo, tapi kalau masih ditawar sampai Rp 40 ribu ya kasih pertimbanganlah gitu," terangnya.
Sebelumnya saat puasa dan lebaran, harga ayam potong perkilonya dijual seharga Rp 38 ribu.
"Kita pengecer ini ikut harga pemasok. Kalau dari sana sudah naik, tentu kita pun akan naik juga," ucapnya.
Disebutkannya, apalagi di tengah masa pandemi kesulitan ekonomi turut dirasakan semua pihak hingga membuat para pedagang berpikir keras untuk menghabiskan barang dagangan.
"Ini karena pandemi, kondisi ekonomi kita sulit dan pembeli itu sepi. Jadi jangan gaya-gayaanlah mau naikkan harga. Untuk habis saja sudah alhamdulillah," pungkasnya.
(Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Tanjungpinang