PPDB 2021
PPDB 2021 - SMKN 8 Khusus Farmasi Batam Tunggu Teknis Disdik Kepri
Masyarakat khususnya yang memiliki anak usia sekolah, mulai diperhadapkan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2021.
Tak lupa, ia meminta kepada seluruh calon peserta didik untuk mengikuti aturan yang telah dibuat.
"Kita harapkan janganlah berusaha memprovokasikan keadaan dengan memaksakan kehendak dan mengadu ke pihak-pihak tertentu," ujarnya.
Dali mengatakan, Disdik Kepri sangat menaruh harapan besar kepada semua pihak khususnya kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di setiap wilayah yang ada di Kepri untuk membantu menjadi perpanjangan tangan kebijakan yang bersifat teknis ataupun non teknis terkait PPDB.
Baca juga: PPDB 2021 - SMAN 1 Tanjungpinang Buka Kuota 360 Siswa
Baca juga: Sekolah Swasta di Batam Mengeluh Kekurangan Siswa, Disdik Lakukan Strategi Ini Jelang PPDB 2021
"PPDB ini akan menjadi bukti nyata bahwa MKKS ini memiliki peran yang penting dalam melihat pemerataan akses untuk pendidikan dikaitkan dengan jalur-jalur yang disiapkan pemerintah," ujarnya.
Karena itu, ia mengajak kepada semua pihak untuk membantu mempublikasikannya.
"Yakinlah sistem yang dilakukan oleh pemerintah itu bertujuan baik," jelasnya.
Dali melanjutkan, persoalan dunia pendidikan begitu kompleks terkususnya menjelang PPDB.
"Persoalan pendidikan di Batam itu lebih rumit kalau dibandingkan dengan wilayah lain.
Lain halnya di Tanjungpinang justru unik. Karena apa, karena terlalu banyak orang yang mau mengatur, Disdik mau diatur, sekolah mau diatur," ungkapnya.
"Padahal kalau ikut berdasarkan data PPDB kita yang sudah berjalan 3 tahun ini, PPDB itu tahun pertama kekurangan siswa hanya 104 siswa.
Tahun kedua kepemimpinan saya di Disdik kekurangan 108 dan kemarin tahun ketiga 128 siswa.
Itulah yang disebut aksesnya tidak merata. Karena pendidikan kita ini kan potretnya masa lalu dimasukkan sistem masa kini," ungkap Dali.
Untuk menyesuaikan persoalan itu, lanjut Dali, sedikit berat. Diterangkan olehnya bahwa di Tanjungpinang SMA Negeri 1 dengan SMA Negeri 3 berada pada satu wilayah yang dekat, SMA Negeri 4 dengan SMA Negeri 2 juga satu wilayah yang berdekatan kemudian SMA Negeri 5 dengan SMA Negeri 1 juga sama.
"Bahkan kebijakan yang kita buat all raund zonasi jadi tujuannya ingin mengajak agar anak-anak ini sadar posisinya itu sebenarnya lebih dekat dengan sekolah yang ada di wilayahnya tinggal," katanya.
"Tetapi karena dia tidak bertahan dan tidak komitmen terjadilah lapor tokoh sana lapor tokoh sini akhirnya dia mendapat hiburan untuk bertahan.