JOKOWI KE KEPRI
Jokowi Tinjau Landing Point Jembatan Batam Bintan, Jembatan Terpanjang di Indonesia
Presiden Jokowi meninjau landing point Jembatan Batam Bintan di Provinsi Kepulauan Riau. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Presiden Jokowi melakukan serangkaian kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau, termasuk meninjau proses pembangunan Jembatan Batam Bintan.
Jembatan Batam Bintan merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.
Bahkan panjangnya melebihi jembatan Suramadu di Surabaya.
Jembatan Batam Bintan akan menghubungkan pulau Batam dengan Pulau Bintan.
Presiden Jokowi meninjau ;anding point Jembatan Batam Bintan di Tanjunguban serta melihat progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di kawasan PT BAI Galang Batang dan vaksinasi di Kawasan Industri BIE, Rabu (19/5/2021).
Pembangunan Jembatan Batam Bintan yang akan segera dilakukan nantinya bakal terdiri dari 2 segmen, yaitu segmen Pulau Batam - Pulau Tanjung Sauh sepanjang 2,124 km dengan vertical clearence 20 meter.

Lalu segmen Pulau Tanjung Sauh - Pulau Buau - Pulau Bintan sepanjang 5,561 dengan vertical clearance 40 meter.
Mekanisme Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) merupakan kerja sama dalam hal penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum.
"Tugas kita dari pemerintah mulai dari perencanaan dan pembiayaan melalui APBN sudah disiapkan. Sekarang tinggal penyelesaian proses KPBU dengan pihak investor,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa saat meninjau Landing Point Jembatan Batam Bintan di sisi Pulau Bintan.
Bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Kepala Bappenas langsung menuju landing point di Pulau Bintan, setelah menunaikan shalat Jumat. Turut hadir pada peninjauan itu Wakil Bupati Bintan, Roby Kurniawan.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menambahkan, dengan pembangunan Jembatan Batam Bintan ini akan turut mengembangkan wilayah-wilayah yang menjadi jalur pembangunannya. Contohnya Pulau Tanjung Sauh yang akan diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi.
"Kedatangan Pak Kepala Bappenas ke Kepri memang ingin melihat kesiapan kita tentang rencana realisasi pembangunan Jembatan Batam Bintan," ujar Ansar beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pembangunan Jembatan Batam Bintan diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 13,12 triliun, yang sebagian besar bersumber dari APBN. Secara fisik Jembatan Batam Bintan mempunyai lebar 33 meter dan panjang 14,749 kilometer.
"Keberadaan Jembatan Batam Bintan ini sangat penting, tidak hanya menjadi salah satu ikon nasional, tetapi juga diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi di Pulau Batam dan Pulau Bintan serta Kepri secara keseluruhan," tegas Ansar.
Pada Maret lalu, Ansar juga meninjau landing point Jembatan Batam Bintan di Pulau Batam.
Saat itu, peninjauan dilakukan bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Pemerintah Pusat menargetkan pembangunan Jembatan Batam Bintan selesai sebelum tahun 2024.
Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa saat mengecek tapak Jembatan Batam Bintan yang berada di Bintan, belum lama ini.
"Saya datang ke sini untuk memastikan kondisi tapak jembatan. Insyalllah sebelum tahun 2024 pembangunan Jembatan Batam Bintan sudah selesai," ucapnya.
Suharso mengatakan, proyek pembangunan Jembatan Batam Bintan sudah masuk dalam proyek strategis Nasional.
Ia pun menegaskan, untuk progres pembangunan, dari pembiayaan dan DED (Detail Engineering Design) serta perencanaanya sudah siap.
"Tinggal bagian yang 5 Kilometer lebih jalan yang ditawarkan kepada investor. Itu saja yang sedang diburu," terangnya.
Lebih lanjut, soal hitung-hitungan nilai lelang, pihaknya belum sampai ke sana.
"Hitung-hitungannya untuk itu belum ada. Tapi pastinya kira-kira kalau yang bagian Pemerintah itu sekitar 300an juta dollar," ungkapnya.
Ia pun berharap Jembatan Batam Bintan bisa segera mulai dibangun pada 2021.
Sementara itu perlu diketahui, Mentri PPN/Bappesnas RI datang ke Bintan untuk melihat lokasi tapak dan jalur Jembatan Batam Bintan yang berada di wilayah Tanjungpermai, Kecamatan Seri Kuala Lobam.
Dalam agenda ini, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad juga turut hadir bersama Wakil Bupati Bintan, Roby Kurniawan dan sejumlah pejabat di Pemprov Kepri dan Pemkab Bintan.
Dari data teknis pembangunan Jembatan Batam Bintan yang terpasang di lokasi acara, biaya proyek ini diperkirakan Rp 13,12 triliun.
Lebar jembatan 33 Meter, spesifiknya standar jalan tol ditambah jalur kendaraan roda dua.
Jembatan khusus terdiri dari 2 jembatan, yakni Batam-Tanjung Sauh dan Tanjung Sauh-Bintan.
Porsi pembiayaannya, dari jembatan penghubung Batam-Tanjung Sauh dibiayai pemerintah. Sedangkan Tanjung Sauh–Bintan akan dibangun investor melalui proses lelang.
Panjang Jembatan Batam ke Tanjung Sauh sekitar 2.124 meter dan Tanjung Sauh ke Bintan 5.561 meter. Jadi total panjangnya sekitar 7.685 meter.
Sedangkan untuk sisi Darat/panjang jalan:
1.Pulau Batam 1,640 panjang(Km).
2.Pulau Tanjung Sauh 3,350 panjang (Km).
3.Pulau Bintan 2,074 panjang(Km).
Total:7,64 panjang(Km).
Sehingga total keseluruhan panjang jembatan dan jalan 14,749 Km.
Butuh Rp 50 M
Diberitakan, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyampaikan, progres pembangunan Jembatan Batam Bintan.
Dalam waktu dekat, rencananya akan dilakukan MoU pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan Batam Bintan.
"Ya dalam waktu dekat kita akan MoU pembebasan lahan. Agar segera dan cepat dilakukan pembangunan Jembatan Batam Bintan yang menjadi proyek strategis," ujarnya, Jumat (16/4/2021).
Untuk pembebasan lahan itu, Pemprov Kepri melalui dana APBD akan mengucurkan kurang lebih Rp 50 miliar.
"Saya kira kita keluarkan Rp 50 miliar untuk lahannya agar clear tidak masalah. Kita dapat Rp 18 triliun untuk jembatan segera terbangun," ucapnya.

Dalam pembebasan lahan itu, lanjut Ansar, juga ada kewajiban Pemprov Kepri dalam survei kedalaman laut untuk pancang.
"Sama satu lagi, terkait dokumen lingkungan. Untuk dokumen itu sudah dianggarkan juga dan sedang proses lelang," sebutnya.
Ditanyakan, apakah pembangunan Jembatan Batam Bintan akan terdampak karena defisitnya APBN mencapai Rp 1000 triliun?
"Ini kan dari KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Sumbernya kan dari pihak ke 3, baik dari BUMN, bisa juga dari bank-bank penyedia investasi, dan sisi pemerintahnya anggaran yang bersumber dari luar.
Kita sangat optimis pembangunan jembatan terealisasi," ucapnya.
Sesuai koordinasi awal, Jembatan Batam Bintan ini nantinya memiliki row jalan 100 meter dan dibagi dalam tiga trase.
Panjang Trase Pulau Batam adalah 1,64 Km dilanjutkan trase Pulau Tanjungsauh sepanjang 3,35 Km dan Trase Pulau Bintan sepanjang 2,40 Km.
Dari sejumlah informasi, lelang KPBU bakal dilaksanakan tahun ini. Pelelangan akan dimulai setelah mendapatkan rekomendasi tinggi vertical clearance Jembatan Batam Bintan.
Akhir tahun lalu, Pemprov Kepri sudah mengusulkan vertical clerance untuk tiap trase. Vertical clearance untuk trase Batam ke Tanjungsauh setinggi 20 meter.
Sementara dari Tanjungsauh ke Pulau Buau setinggi 40 meter.(*)