SPEEDBOAT BPBD LINGGA TERBAKAR
Kronologi Terbakarnya Speedboat BPBD Lingga, Percikan Api Muncul Dari Bagian Mesin
Jamalul Pawais, staf BPBD Lingga yang juga korban menuturkan, ia melihat percikan api di bagian belakang mesin speedboat dalam perjalanan dari Batam
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Insiden terbakarnya speedboat milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga, meninggalkan cerita tersendiri, khususnya bagi masyarakat Lingga.
Saat kebakaran terjadi, speedboat itu tengah berada di Perairan Tanjung Datuk menuju Perairan Tanjung Dua, Kecamatan Selayar.
Ada lima orang di dalam speedboat, yakni tiga staf BPBD Lingga dan dua perawat.
Mereka menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut saat speedboat terbakar.
Keberhasilan chief dan awak speedboat menyelamatkan diri bersama dua perawat dari kobaran api, mendapat apresiasi dari Kepala BPBD Lingga Oktanius Wirsal.
Diketahui, speedboat yang terbakar itu baru saja mengantarkan pasien covid-19 untuk melahirkan di Batam pada Selasa (18/5/2021) sore.
Nahas terjadi saat speedboat dalam perjalanan kembali ke Lingga. Untungnya, semua korban selamat.
Mereka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Encik Mariyam, Daik, Kecamatan Lingga.
Berikut identitas tiga staf BPBD Lingga yang juga kru speedboat:
1. Jamalul Pawais sebagai chief kapal
Jamalul Pawais merupakan warga asli putra daerah Lingga yang tinggal di Desa Mepar, Kecamatan Lingga.
Pria berusia 48 tahun ini telah mengabdikan dirinya di BPBD Lingga sejak 2012
2. Siswandi sebagai ABK Kapal
Siswandi (32) merupakan warga Desa Kelombok, Kecamatan Lingga.
Ia juga mulai bekerja menjadi staf BPBD Lingga sejak 2012.
3. Muhammad Alkiad
Alkiad merupakan warga Mading, Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga dan kini berusia 43 tahun.
Putra daerah ini sudah mengabdikan dirinya di BPBD Lingga sejak 2012.
Kepala BPBD Lingga, Oktanius Wirsal mengatakan, ketiga staf BPBD tersebut merupakan orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaannya.