Sematkan Label 'Teroris' untuk Palestina, Netizen India Bikin Tagar Dukung Israel Gempur Gaza

Sejumlah elite politik India dan warga Negeri Anak Benua memberi dukungan ke Israel yang membombardir Palestina dan menewaskan ratusan sipil di Gaza

Instagram
Sematkan Label 'Teroris' untuk Palestina, Netizen India Bikin Tagar Dukung Israel Gempur Gaza. Ilustrasi, foto Ahed Tamini, remaja Palestina saat melawan militer Israel sehingga akhirnya dipenjara selama 8 bulan, Desember 2017 lalu 

Al Jazeera pada Selasa (18/5/2021) melaporkan, betrokan Israel dan Hamas setidaknya menewaskan 212 warga Palestina termasuk 61 anak-anak dan lebih dari 1.000 orang terluka.

Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina, yang memprotes pengusiran paksa keluarga Palestina dari rumah mereka.

Sementara, setidaknya 10 orang Israel juga tewas dalam roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Gaza.

Srinivas Kodali, seorang penulis dan peneliti yang bekerja di bidang data, pemerintahan dan internet, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada bagian dari kelompok Hindu terpolarisasi, mendukung tindakan Israel terhadap Palestina semata-mata karena Muslim dianiaya.

"Kebencian mereka terhadap Muslimlah yang membuat mereka mendukung tindakan Israel," kata Kodali.

Demonstran Palestina berdebat dengan tentara Israel selama protes terhadap pemukiman Yahudi di Lembah Jordania, Tepi Barat, Selasa (24/11/2020).
Demonstran Palestina berdebat dengan tentara Israel selama protes terhadap pemukiman Yahudi di Lembah Jordania, Tepi Barat, Selasa (24/11/2020). (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Pendukung Palestina

India secara historis mendukung penentuan nasib Palestina merdeka sebagai bagian dari solidaritas anti-kolonial, setelah kemerdekaannya dari pemerintahan Inggris pada 1947.

India adalah negara non-Arab pertama yang mengakui Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai "satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina".

Kantor PLO didirikan di New Delhi pada 1975.

India mengeluarkan perangko peringatan pada 29 November 1981, untuk menandai hari solidaritas internasional dengan rakyat Palestina.

Evolusi kebijakan Palestina di India dimulai pada hari-hari sebelum kemerdekaan, ketika kaum nasionalis India memandang orang-orang Palestina sebagai sesama "saudara dalam perbudakan".

Pejuang kemerdekaan India, Mahatma Gandhi pernah mengatakan pada 1938, "Palestina adalah milik orang Arab, dalam arti yang sama bahwa Inggris adalah milik Inggris atau Perancis milik Perancis."

Bangsa Asia Selatan mengakui Israel sebagai negara pada 1950, tetapi baru menjalin hubungan diplomatik pada 1992.

Sejak itu, hubungan mereka telah berkembang pesat, dengan pertahanan menjadi pilar utama mereka.

Baca juga: Invasi Israel ke Palestina, Kenapa Negara Arab Diam? Ratusan Nyawa Melayang Ribuan Orang Terluka

India saat ini adalah pembeli produk pertahanan terbesar Israel, menyumbang 46 persen dari ekspor senjata Israel.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved