Nomor Ponsel Novel Baswedan Diduga Diretas, Tiba-tiba Muncul Akun Telegram

Nomor telepon Novel Baswedan, penyidik lembaga KPK dan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi Sujanarko (PJKAKI) diduga diretas

Tribun Batam/Rio Batubara
Nomor Ponsel Novel Baswedan Diduga Diretas, Tiba-tiba Muncul Akun Telegram 

TRIBUNBATAM.id - Nomor telepon Novel Baswedan, penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi dan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko diduga diretas.

Dugaan itu mereka sampaikan karena munculnya akun Telegram, meski keduanya tak pernah membuat akun itu.

Kedua pegawai KPK itu adalah bagian dari 75 pegawai yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di mana pimpinan KPK dikomandoi Komjen Pol Firli Bahuri.

"Info teman-teman itu ada notifikasi nama saya di Telegram.

Nomornya nomor saya, Bang Novel juga (tiba-tiba terdaftar di Telegram)," kata Sujanarko saat dikonfirmasi, Kamis (20/5/2021) malam.

Sujarnako menjelaskan bahwa dugaan peretasan dimulai pukul 20.30 WIB.

Penyidik KPKNovel Baswedan disambut pimpinan KPK, mantan pimpinan KPK, aktivis anti korupsi serta karyawan KPK saat kedatangan Novel di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2)
Penyidik KPKNovel Baswedan disambut pimpinan KPK, mantan pimpinan KPK, aktivis anti korupsi serta karyawan KPK saat kedatangan Novel di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2) (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Ia menduga upaya peretasan tersebut disebabkan karena dirinya dan 74 pegawai KPK lainnya, menentang Surat Keputusan (SK) nomor 652 yang dikeluarkan pimpinan KPK.

SK itu berisi penonaktifan pegawai tak lolos TWK dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kayaknya ada yang mulai nyerang lagi deh.

Motifnya enggak tahu deh.

(Peretasan) baru pukul 20.30 WIB ada yang masuk.

Nomornya sama," kata dia.

Sementara Novel melalui akun Twitter miliknya, mengungkapkan bahwa upaya peretasan terhadap dirinya dimulai pukul 20.22 WIB hari ini.

Ilustasi Koruptor dan gambar sebelahnya gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta
Ilustasi Koruptor dan gambar sebelahnya gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta (KOLASE TRIBUN BATAM / LEO HALAWA)

"Pengumuman. Akun Telegram saya dibajak sejak pukul 20.22 WIB hari ini shg tdk lg dibawah kendali saya.

Akun Telegram Pak Sujanarko sejak pukul 20.31 WIB juga dibajak shg tdk dlm kendali ybs.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved