Ayah Bawa Anaknya ke Toilet Kereta karena Terus Nangis, Polisi Ungkap Kejahatannya
Putranya terus menangis dan meronta, sedangkan sang ayah kikuk dan tidak tahu bagaimana menghibur anaknya.
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Seorang ayah membawa anaknya ke toilet kereta.
Hal tersebut lantaran sang anak yang tak henti-hentinya menangis dalam perjalanan di kereta.
Sang anak pun dibawa ke toilet selama 20 menit oleh ayahnya tersebut.
Selama itu keduanya sama sekali tidak keluar dari toilet.
Polisi pun mengungkapkan peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Pengungkapan peristiwa bermula dari seseorang bermarga Tang di kereta secara tidak sengaja duduk di sebelah seorang anak laki-laki bersama ayahnya itu.
Baca juga: Tampang Pria Penculik Gadis Satpol PP, Fighter Sudah Lama Rencanakan Penculikan Alfiyana
Baca juga: Sejarah G30S: Kronologi Penculikan Brigjen DI Pandjaitan, Dipukul & Ditembak Mati di Halaman Rumah
Baca juga: Misteri Keberadaan Soeharto Ketika Terjadi Penculikan Jenderal TNI AD saat Peristiwa G30S PKI
Putranya terus menangis dan meronta, sedangkan sang ayah kikuk dan tidak tahu bagaimana menghibur anaknya.
Yang mengejutkan, anak itu malah berteriak dan mengatakan bahwa pria yang bersamanya itu bukanlah ayahnya.
Pria yang ditatap oleh semua orang itu dengan cepat menjelaskan bahwa dia adalah ayahnya dan anak itu sedang merajuk.
Karena itu anak tersebut bicara omong kosong.
Ketika anak itu menangis terlalu keras, sang ayah menggendong anaknya ke toilet kereta dan tidak keluar selama 20 menit.
Baca juga: Sederet Peristiwa Penting Jelang Kemerdekaan, Pemilihan Tanggal hingga Penculikan Rengasdengklok
Baca juga: Gadis ABG di Jakarta Hamil Kabur dari Rumah sama Duda 41 Tahun, Ibu Cemas, Polisi Anggap Penculikan
Baca juga: 8 Remaja Jadi Korban penculikan, 4 Orang Berhasil Kabur Dengan Alasan Pura-pura Kencing
Banyak penumpang yang melihat curiga atas tindakan si ayah tersebut.
Mereka curiga akan ucapan si anak tersebut, sehingga para penumpang menghubungi polisi.
Polisi yang sedang bertugas di stasiun pun akhirnya memeriksa situasi kereta tersebut.

Setelah berkali-kali mengetuk pintu toilet, si “ayah” masih tidak membukakan pintu.