VIRUS CORONA DI TANJUNGPINANG
Taman Batu 10, Gurindam 12 Tutup Sementara Efek Corona, Masih ada Warga Tak Tahu
Penutupan sementara Taman Batu 10 dan Taman Gurindam 12 oleh Pemko Tanjungpinang berlaku sejak 23 Mei hingga 6 Juni 2021.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Taman Batu 10 Provinsi Kepri untuk sementara ditutup Pemko Tanjungpinang.
Taman kota yang biasanya ramai dipadati warga Tanjungpinang, kini ditutup untuk mencegah penyebaran angka covid-19 di Tanjungpinang.
Selain Taman Batu 10, terdapat Taman Gurindam 12 yang menerapkan kebijakan serupa.
Ini berlaku sejak 23 Mei hingga 6 Juni 2021.
Sejak dua hari ditutup, kondisi Taman Batu 10 begitu tampak sepi pengunjung.
Bahkan juru parkir yang biasanya terlihat mengatur kendaraan kali ini pun tak nampak di lokasi.
Kendati demikian, masih ada beberapa masyarakat yang belum mengetahui informasi penutupan Taman Batu 10 tersebut.

Dijumpai di lokasi Taman, dua ibu-ibu pengunjung bersama anak-anaknya yang berasal dari Kijang terlihat tengah bersantai menikmati suasana Taman dengan membawa persediaan bekal dan makanan ringan.
Wida yang datang ke lokasi bersama anak-anaknya dengan mengendarai sepeda motor mengaku tidak mengetahui adanya penutupan Taman Batu 10 untuk sementara waktu.
"Saya gak tahu bang, tadi sampai sini jam 13.00 WIB.
Saya pun baru sekali ini juga kesini," ucap Nur, Selasa, (25/5/2021) sore.
Senada dengan hal itu, Nur bersama anak-anaknya yang juga berada di lokasi yang sama dengan tergesa-gesa dan seolah merasa bersalah bergegas untuk meninggalkan lokasi Taman.
"Kami juga tidak tahu kalau di depan itu ada spanduk informasinya mas.
Tadi saya dan anak-anak lewat pagar kecil samping itu," jelasnya.
Dengan penutupan sementara Taman Batu 10 oleh Pemko Tanjungpinang dalam memutus penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat, dirinya mengaku sepakat dengan kebijakan tersebut.
"Kalau tahu begitu tadi tidak akan masuk. Tapi kalau bisa agar masyarakat tahu, dibuatlah penjagaan oleh pihak yang berwenang.
Baca juga: KRONOLOGI Masuknya Virus Corona Varian B117 ke Batam, Diderita Warga Batam Kota
Baca juga: Pemkab Anambas Ubah Hotel Terempak Beach Jadi Karantina Mandiri Pasien Covid-19
Kebijakannya bagus lah mas, jadi gak ada pengunjung datang ke sini.
Berarti kami lain kali gak kesini lagi," sebutnya.
Tidak hanya itu, dari penutupan Taman Batu 10 juga ternyata berdampak terhadap pendapatan para pedagang makanan dan minuman ringan di area Taman Batu 10.
Seperti yang dirasakan oleh Edo, penjual jambu manisan.
Ia menyebutkan sejak dua hari ditutupnya Taman Batu 10 menyebabkan penghasilannya semakin berkurang.
Menurutnya sangat berbeda dari sebelumnya yang dulu ramai pengunjung sekarang sepi sejak ditutup Taman tersebut.
"Sejak ditutup, ya penghasilan mengalami penurunan bang," terangnya.
TUGU Sirih Tutup Sementara
Pemerintah kota atau Pemko Tanjungpinang bersama Pemprov Kepri menutup Tugu Sirih untuk sementara waktu.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Wali kota Tanjungpinang Rahma mengklaim penutupan sementara situ bertujuan untuk menekan angka penyebaran covid-19.
Seperti diketahui, Tugu Sirih yang berlokasi di Jalan Hang Tuah menjadi salah satu lokasi tempat berkumpulnya masyarakat.

Penutupan sementara Tugu Sirih diakui Rahma menjadi salah satu dari sejumlah langkah Pemko Batam menekan angka covid-19 di Tanjungpinang.
Berbagai kebijakan dan strategi ia klaim telah dilakukan Pemko Tanjungpinang untuk menekan penyebaran virus corona di Tanjungpinang.
Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, edukasi, penertiban serta telah mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran Wali Kota mengenai pengaturan protokol kesehatan pada tempat hiburan.
Rumah makan atau sejenisnya, masjid, dimasa pandemi corona virus desease-19 yang berisikan pengaturan jam operasional tempat usaha, serta penerapan protokol kesehatan.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tanjungpinang beserta jajaran terus berupaya dan bekerja keras dengan melakukan berbagai hal untuk penanganan Covid-19 ini.
"Sejak Maret 2020, jumlah kasus Covid-19 mengalami naik turun, namun kami tidak tinggal diam dan terus bekerja serta berupaya agar kasus ini semakin melandai sehingga masyarakat dapat memahami betapa pentingnya protokol kesehatan di masa pandemi ini," ujar Rahma, Senin (24/5/2021).
Selain mengeluarkan kebijakan, Pemerintah Kota Tanjungpinang baru-baru ini juga telah menerbitkan Peraturan Walikota Nomor 33 tahun 2021 tentang pedoman isolasi mandiri pasien terkonfirmasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tanpa gejala dan gejala ringan di Kota Tanjungpinang.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus positif Covid-19.
"Perwako ini telah mengatur segala sesuatunya untuk warga Kota Tanjungpinang yang terkonfirmasi Covid-19 baik yang tanpa gejala maupun gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri," jelasnya.
Pelaksanaan vaksinasi sebagai usaha untuk memproteksi diri dan meningkatkan imun tubuh juga dilaksanakan dengan baik dengan sasaran tenaga medis, guru, lansia, pelayanan publik.
"Target orang yang akan divaksin di Kota Tanjungpinang sebanyak 157.525 orang. Lansia sebanyak 18.819 orang, dan untuk usia 18-59 tahun 138.706 orang.
Total yang sudah divaksin sebanyak 35.801 orang atau sekitar 22.73 persen," sebut Rahma.
Tidak hanya itu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Kota Tanjungpinang dengan adanya Kampung Tangguh telah pun diterapkan di seluruh wilayah Kota Tanjungpinang.
Menurutnya, PPKM ini telah berjalan dengan baik atas kerja sama masyarakat, RT/RW, Lurah dan Camat dengan terus memberikan pemahaman terhadap 5M dan 3T kepada warga di wilayahnya masing-masing.
Untuk itu Rahma meminta dukungan masyarakat Kota Tanjungpinang untuk bersinergi, bahu-membahu serta terus meningkatkan disipilin protokol kesehatan.

Karena selain semua yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah, tentunya diperlukan kesadaran dari masyarakat sendiri untuk menerapkan protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari.
"Pemko Tanjungpinang tanpa henti berjuang untuk masyarakat, dukungan seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang sangat diperlukan untuk terus bersinergi dan menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian.
Jangan lengah, karena pandemi Covid-19 ini masih ada," paparnya.
Selain untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19, Rahma juga terus berupaya menggerakkan perekonomian masyarakat dan memajukan UMKM.
Juga menciptakan lapangan pekerjaan demi melawan dampak pandemi.
"Kita ketahui, pandemi ini melumpuhkan semua sektor, terutama ekonomi, untuk itu terus dilakukan berbagai upaya pemulihan ekonomi.
Dengan menggerakkan masyarakat dan UMKM serta menciptakan lapangan pekerjaan agar roda perekonomian dapat terus bergerak," sebutnya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Tanjungpinang