Kronologi Pembunuhan Sadis Guru SD Martha Elisabeth Butarbutar, Polisi Tembak Dua Pelaku di Medan
saat ini penyidik Sat Reskrim Polres Toba tengah menginterogasi kedua tersangka untuk mengetahui keberadaan otak pelaku.
Penyelidikan yang sudah tiga hari ini diharapkan menemukan titik terang.
Kanit Inafis Polda Sumut Aiptu Hendrik Samosir yang memimpin pemeriksaan tersebut pada hari ketiga ini.
"Ini hari ketiga. Tim Inafis sedang mengumpulkan barang bukti sidik jari yang ada di lantai. Tidak ada benda-benda lain yang diambil, hanya mengambil sidik jari aja," pungkasnya.
Bupati Toba Poltak Sitorus meminta pihak kepolisian fokus menyelidiki kasus pembunuhan guru SD Martha Elisabeth Butarbutar hingga terang-benderang.
Hal ini disampaikan Bupati usai menyambangi rumah duka, Rabu (26/5/2021).
"Kejar, sampai kemana pun. Jangan biarkan. Clue yang sangat kecil, tolong dikembangkan. Supaya persoalan ini tidak terulang lagi di kemudian hari," ujar Poltak Sitorus.
Tak hanya di kalangan kepolisian.
Bupati juga meminta masyarakat sekitar memberikan informasi terkait kasus pembunuhan Martha Elisabeth Butarbutar.
Informasi masyarakat dianggap penting untuk menguak pembunuhan sadis di wilayah Desa Lumban Lobu.
Saat ini, pihak Polda Sumut telah turun ke lapangan.
Tim Inafis Polda Sumut sedang berada di lokasi kejadian, tepatnya di rumah yang ditinggali korban.
"Kita mohon dan kita berterimakasih kepada pihak Polda agar dengan betul-betul dilakukan apa yang bisa dilakukan untuk menemukan pelakunya ini," ungkapnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Penyidik kepolisian mengintensifkan penyelidikan kasus pembunuhan sadis guru Sekolah Dasar (SD) Martha Elisabeth Butarbutar.
Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir menjelaskan, hingga kini pihaknya masih mengumpulkan data-data dari lapangan.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan dan pengembangan. Untuk selanjutnya, personel Satreskrim akan mendalami kasus dan melakukan pengumpulan data dan informasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," ujar Iptu Bungaran Samosir, Selasa (25/5/2021).
"Soal CCTV tersebut enggak ada. Yang itu saklar, pengatur lampu hidup dan mati pakai cahaya sinar," terangnya.
Kasus kematian tragis Martha Butarbutar ini sempat menghebohkan warga Desa Lumban Lobu.
Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar terjun langsung ke TKP untuk mengusut kasus pembunuhan tersebut.
Kepolisian juga telah membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Porsea untuk visum. Selanjutnya jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Djasamen Saragih di Pematangsiantar untuk diautopsi.
Berdasarkan hasil visum dan autopsi, ada 24 luka tusukan yang dialami korban.
"Kita masih melakukan proses penyelidikan, dan kami sudah melakukan olah TKP. Dan juga mencari saksi-saksi yang mengetahui dan kami akan langsung melakukan penyidikan dan penangkapan pelaku," tutur AKP Nelson Sipahutar.
"Di sekitar rumah ini juga, kita temukan ada jejak para pelaku dari keterangan saksi-saksi yang ada di sekitar rumah korban ini," pungkasnya.
Baca berita terbaru lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KRONOLOGI Pembunuhan Sadis Guru SD Martha Elisabeth Butarbutar, Dua Pelaku Ditembak Polisi di Medan