TANJUNGPINANG TERKINI
Skema Belajar di Tahun Ajaran Baru, SMAN 2 Tanjungpinang Ingin Tetap Daring
Mendekati tahun ajaran baru,pihak SMAN 2 Tanjungpinang belum mendapat keputusan dari Disdik Kepri.Namun pihak sekolah berharap tetap belajar daring
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Memasuki tahun ajaran baru 2021/2022, bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah khususnya tingkat SMA/SMK sederajat di tengah pandemi covid-19?
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 2 Tanjungpinang, Morssynta mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri terkait hal itu.
"Kalau sejauh ini masih belum ada kejelasan mau tatap muka atau tidak. Karena kan tatap muka pun itu mungkin persepsi dari beberap orang tua murid mengiranya tatap muka sama seperti dulu, anak datang sekolah, kantin buka, bisa bertemu gitu. Padahal kenyataannya tidak," ujar Synta, Kamis (27/5/2021) saat ditemui di kantornya.
Synta menjelaskan, apabila merujuk pada peraturan yang ada, pembelajaran tatap muka dapat berlangsung apabila jumlah siswa sekurang-kurangnya 25 persen dari jumlah total yang ada.
"Jumlah anak di sekolah ini lumayan banyak. Ada 1400 berarti kalau 25 persennya itu kira-kira bisa 300an. Dengan kapasitas di kelas itu maksimal 50 persen. Jadi kalau satu kelas itu isinya 36 siswa berarti menjadi setengahnya 18 siswa," ujarnya.
Baca juga: Tahun Ajaran Baru Nanti, Apakah Siswa Masih Belajar Daring Atau Tatap Muka? Ini Kata Wawako Batam
Untuk 18 siswa lainnya, mungkin akan di rumah ikut belajar daring.
"Mungkin diselang-seling, minggu ini sebagian ke sekolah, nanti minggu depan yang di rumah ke sekolah," terangnya.
Untuk proses pembelajaran tahun ajaran baru ini, pihaknya tetap melibatkan orang tua untuk meminta izin. Namun bagi orang tua yang tidak mau anaknya ke sekolah juga tidak menjadi permasalahan.
"Nanti bagi yang ke sekolah pun itu yang sehat. Kemudian mau masuk di pagar akan kita cek suhu, terus di kelas itu maksimal belajarnya sampai pukul 12:00 WIB atau pukul 13:00 WIB," ujarnya.
"Anak tidak boleh keluar, dianjurkan bawa makan sendiri dan bawa peralatan minum sendiri. Kantin juga tidak buka, jadi gurunya saja yang mondar-mandir keluar ruangan," sebutnya.
Menurut Synta, meningkatnya kasus Covid-19 di Tanjungpinang menjadi pertimbangan sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka di tahun ajaran baru. Dijelaskan kembali, pihaknya tetap melaksanakan pembelajaran secara daring seperti yang selama ini dilakukan.
"Sejauh ini kalau diterapkan kayaknya kita pun agak susah juga karena kita juga perlu memastikan siswa-siswa ini dari mana saja. Kan kita gak tahu mungkin keluarga mereka ada yang dari luar kota dan belum ada karantina atau gimana terus tiba-tiba datang ke sekolah,"
"Kemungkinan kami tetap menggunakan seperti yang sudah kami selenggarakan sekarang yaitu tatap mukanya online lewat google meet dari pukul 07:30 WIB sampai 13:45 WIB untuk kelas 10, kalau yang kelas 11 dan 12 itu sampai pukul 12:00 WIB. Sehari itu 3 mata pelajaran," paparnya.
Terkait sarana protokol kesehatan yang tersedia, Synta menyebutkan telah disiapkan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dari klaster sekolah.
"Sarananya udah kami siapkan, hanya ya itu. Muridnya terlalu banyak jadi misalnya 25 persen masih ratusan yang datang ke sekolah ini. Masih waswas juga kan jadi online sajalah, toh kita online juga esensinya sama," katanya.
Ditanya apa perbedaan yang dijumpai saat mengajar secara daring ataupun secara langsung ?