Begini Kisah Wanita Arab Ini Menerima Donor Ginjal dari Pria Yahudi
Secara medis, lelaki Yahudi dan perempuan Arab itu cocok sebagai pendonor dan penerima ginjal. Begini cerita utuhnya
Aweis yang ditemani putrinya, Niveen, satu dari enam anaknya, menyatakan rasa syukur yang tak henti-henti.
"Saya berterima kasih kepada mereka. Terima kasih, sebanyak-banyaknya. Mereka menyelamatkan saya. Mereka tidak mempermasalahkan apapun, Arab atau Yahudi,” ujar dia.
Baca juga: Apa Itu Gencatan Senjata? Disepakati Israel dan Hamas, Warga Palestina Bersukacita
“Dari apa yang saya dengar mengenai dia, orang-orang mengatakan bahwa ia adalah lelaki yang baik. Yigal Yehoshua orang baik, tidak melakukan pengrusakan apapun, tidak merugikan siapapun, mengapa ia dibunuh? Ini dilarang, haram,” kata dia.
“Harus ada perdamaian antara Yahudi dan Arab. Perdamaian yang sejati, bukan bohong-bohongan," tekannya.
Warga Israel, yang sudah lama terbiasa dengan kerusuhan yang sesekali terjadi di Gaza dan wilayah pendudukan Tepi Barat, terguncang oleh kekerasan itu.
Kekerasan belakangan ini terjadi lebih dekat lagi ke rumah mereka daripada masa-masa sebelumnya, sejak berlangsung intifada, atau pergolakan Palestina.
Kadang-kadang, ini terlihat seperti dimulainya perang saudara.
Warga Arab di Israel, yang merupakan 20 persen dari populasi negara itu, menyatakan, kekerasan itu berakar dari berbagai keluhan lama.
Mereka memiliki kewarganegaraan, termasuk hak untuk memilih, tetapi mereka menghadapi diskriminasi yang meluas.
Baca juga: Warga Palestina Berlarian Teriakkan Takbir Sambut Gencatan Senjata Israel-Hamas
Mereka juga memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan warga Palestina dan kebanyakan mengidentifikasi diri sebagai pendukung gerakan Palestina, membuat banyak warga Israel keturunan Yahudi memandang mereka dengan penuh kecurigaan.
Sewaktu kematian Yehoshua diumumkan, PM Israel Benjamin Netanyahu mengemukakan, “Kami akan menyelesaikan masalah ini dengan memburu siapapun yang terlibat dalam pembunuhan ini, tidak seorang pun yang akan lolos dari hukuman.”
Polisi telah menangkap beberapa tersangka yang terkait dengan kekerasan itu.
Aweis tidak pernah bertemu dengan Yehoshua, tetapi ia berbicara dengan jandanya dalam pertemuan melalui video yang dipenuhi dengan isak tangis.
"Saya berbicara dengan istrinya yang malang, ia banyak menangis,” kata dia.
“Ia menjenguk saya melalui video call. Saya sedang di unit perawatan intensif. Situasinya agak sulit baginya. Apa yang dapat kami lakukan?” kata Aweis.
Baca juga: India Dulu Dukung Palestina Kini Dukung Israel, Usung Tagar ISupportIsrael