BERITA CHINA

CHINA Gusar Teori Covid-19 dari Lab Wuhan Mencuat, Jika Terbukti Xi Jinping Bisa Lengser?

China gusar isu kebocoran laboratorium di Wuhan yang menyebabkan virus corona menyebar kembali muncul ke permukaan dan mengancam posisi Xi Jinping

CHINA
Presiden China Xi Jinping 

TRIBUNBATAM.id - China gusar isu kebocoran laboratorium di Wuhan yang menyebabkan virus corona menyebar kembali muncul ke permukaan.

Terori itu kembali mencuat setelah dinas rahasia Inggris akan mencari tahu asal usul virus corona yang kasus pertamanya muncul di Wuhan, China.

Jika teori ini terbukti maka konsekuensi besar akan dihadapi Negeri Panda, terutama pemimpin negara komunis Xi Jinping.

Presiden China Xi Jinping disebut-sebut bisa lengser jika ilmuwan bisa membuktikan Covid-19 berasal dari Institut Virologi Wuhan yang bocor.

Sejak wabah virus corona muncul, beredar teori konspirasi bahwa penyakit mematikan itu berasal laboratorium itu.

Laboratorium Wuhan di China. Salah satu penelitinya mengaku, masih ada ribuan virus mematikan yang disimpan di tempat ini
Laboratorium Wuhan di China. Salah satu penelitinya mengaku, masih ada ribuan virus mematikan yang disimpan di tempat ini (CNBC Asia)

Penasihat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, konsekuensi yang bakal diterima Xi Jinping begitu besar jika bukti ditemukan.

Jamie Metzl mengatakannya beberapa hari setelah dinas rahasia Inggris tengah mencari buktinya, yang kini mereka anggap "layak ditemukan".

"Di China, jika benar ada bukti (Covid-19 dari lab Wuhan), ada potensi Xi Jinping dilengserkan," kata Metzl kepada LBC.

Dia menjelaskan apabila terdapat buktinya, maka "Negeri Panda" terancam dikucilkan oleh seluruh dunia.

Baca juga: CHINA Akhirnya Buka Suara Soal Asal Usul Virus Corona, Singgung Kepala Babi di Wuhan

"Akan menjadi pukulan geopolitik yang besar bagi negara itu," jelas Metzl seperti dilansir The Sun Senin (31/5/2021).

Metzl menuturkan, temuan tersebut akan membuat marah keluarga yang kehilangan anak, orangtua, maupun pasangan mereka.

"Tidak hanya akan menjadi kesalahan besar, kejadian itu bakal dipandang sebagai upaya penutupan kejahatan," papar Metzl.

Presiden China Xi Jinping
Presiden China Xi Jinping (afp)

Sementara presenter Maajid Nawaz mengatakan, konsekuensi besar bakal dihadapi Beijing jika teori tersebut terbukti benar.

"Sebabnya, keseluruhan planet untuk pertama kalinya dalam sejarah terkunci karena wabah ini," beber Nawaz.

Langkah dinas rahasia Inggris yang memutuskan menyelidiki asal usul virus corona membuat hubungan London dan China memanas.

Ketegangan itu ditambah pernyataan Presiden AS Joe Biden, yang meminta agar investigasi dari mana corona berasal digelar.

Baca juga: Dijaga Ketat dan Tertutup, Tim WHO Mulai Selidiki Asal-usul Covid-19 di Pasar Seafood Wuhan

Beijing berulang kali membantah Institut Virologi Wuhan sebagai sumber corona, yang sudah membunuh sekitar 3,5 juta orang di seluruh dunia.

Negeri Panda yang begitu gusar isu tersebut kembali diangkat berkata, investigasi itu seperti upaya AS menemukan senjata pemusnah massal di Irak.

Dr Li Meng Yan dalam suatu acara mengatakan bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium yang ada di Wuhan, China.
Dr Li Meng Yan dalam suatu acara mengatakan bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium yang ada di Wuhan, China. (Twitter @aminaibr_lon)

Sebuah editorial yang diterbitkan surat kabar pemerintah Global Times menuding pemerintah AS begitu arogan.

Beijing menyatakan, Negeri Paman Sam tak mempunyai otoritas yang lebih besar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

China menuduh AS memainkan permainan politik dengan menjadikan WHO sebagai alat kepentingan mereka.

Baca juga: Dunia Berdarah-darah karena Corona, China Dicap Biang Kerok! WHO ke Wuhan Selidiki Asal Usul Virus

Baca juga: Karantina Selesai, Tim WHO Mulai Selidiki Asal Covid-19, Datangi Pasar hingga RS di Wuhan

Baca juga: Tim Ahli Internasional WHO Tiba di Wuhan untuk Selidiki Asal-usul Virus Corona

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved