LALAT SERBU GALANG
Cerita Camat Galang Kota Batam 'Berlomba' Makan dengan Lalat
Camat Galang Batam Ute Rambe menyebut, warga harus saling berlomba dengan lalat ketika makan. Sebelum lalat hinggap,warga harus cepat habiskan makanan
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ribuan warga Kecamatan Galang diresahkan dengan kehadiran banyaknya hewan penular penyakit atau pun wabah lalat.
Setiap hari aktivitas kehidupan mereka dipenuhi lalat yang beterbangan.
Tak hanya saat makan, saat bekerja di luar ruangan hingga waktu tidur pun dibuat terganggu gara-gara lalat.
Sudah berbagai upaya dilakukan warga bersama perangkat kelurahan dan kecamatan untuk membasmi lalat itu, namun hasilnya nihil.
"Kami sudah sangat resah dengan lalat-lalat ini, bekerja pun kami sudah tak nyaman apalagi saat makan. Ampun dah," ujar seorang warga Galang saat ditemui di Sembulang, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: Bapelkes Batam Kerahkan 16 Pakar Entomologi, Perangi Ribuan Lalat di Galang
Baca juga: Ribuan Lalat Serbu Rumah Warga di Galang Batam, Uba Minta Perhatian Serius Pemerintah
Keluhan itu tak hanya disampaikan warga. Camat Galang, Ute Rambe pun merasakan hal yang sama.
"Memang setiap tahun sering terjadi wabah lalat. Ini akibat banyaknya peternak ayam," ujarnya saat ditemui di Kantor Kecamatan Galang.
Tak ayal lagi aktivitas warga di beberapa kelurahan yang ada di Galang pun terganggu.
"Itu kalau kita makan harus saling berlomba dengan lalat. Jadi sebelum lalat hinggap kita harus cepat menghabiskan makanan. Kan, jadi saling berlomba," ujar Ute.
Tak hanya saat makan, saat tidur pun demikian. Lalat tak henti beterbangan dan hinggap dimana-mana.
"Apalagi saat mangambil nasi dari periuk, kalau tak cepat ditutup lalat langsung hinggap," katanya.
Ia melanjutkan, dari pihaknya sudah berupaya maksimal untuk memerangi lalat itu.
"Alhamdulillah hari ini tim Entomolog tim Kemenkes sudan turun untuk membantu masyarakat kita memerangi lalat, semoga segera teratasi," pungkasnya.
RSKI Galang Batam Diserbu Lalat
Sebelumnya diberitakan, wabah lalat di Kecamatan Galang sudah berlangsung hampir satu bulan terakhir.
Tidak hanya aktivitas warga, salah satu pusat gedung perawatan pasien covid-19, yakni Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang pun juga ikut diserbu lalat.
Hal itu diakui Komandan Detasemen Markas (Dandenma) RSKI Galang, Kapten Inf. Thobeb saat menerima kedatangan belasan tim Entomolog di gedung Cafetarian, RSKI Galang, Jumat (4/6/2021) siang.
"Lalat hampir menyeluruh di mana-mana, tapi tak sampai ke ruang pasien lah. Ruang pasisn kan steril. Tidak sampai ke ruang pasien," ujarnya di kafe vegetaria.
Tak lama seorang petugas mendorong makanan kafe vegetaria, saat ini pula lalat tampak menyerbu makanan.
Gedung kafe Vegetaria RSKI itu sendiri tertutup rapat dari ruang udara.
Hal itu dilakukan untuk mencegah masuknya lalat.
Kendati banyak lalat, Dandenma Thobeb mengatakan pihaknya sudah melakukan tindakan untuk membasmi lalat.
Pantauan Tribun, beberapa petugas tampak melakukan aktivitas di kawasan lingkungan RSKI.
Sementara sebanyak 105 orang pasien yang menjalani perawatan berdiam diri di dalam gedung observasi.
"Semua pasien menjalani perawatan di dalam ruangan," ujarnya.
Di waktu yang bersamaan, tim Kementerian Kesehatan dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam, BTKL PP Batam dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menyerahkan sejumlah alat dan infektisida pembasmi lalat.
Tak hanya memberikan alat pembasmi lalat, Bapelkes Batam Kemenkes RI itu juga menerjunkan sebanyak 16 orang pakar Entomolog untuk memerangi wabah lalat di RSKI Galang.
Belasan Entomolog itu diterjunkan dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya : Rita Juliawati RSJ Kalawa Atei Provonsi Kalteng, Norhasanah Dinkes provinsi Jambi, Kamal Hasan Dinkes provinsi Aceh, Eka dinkes Cimahi, Sigit Mugi Setiawan Dinkes Kabupaten Hulu Sungai Utara, Munawir Dinkes Lombok Timur, Arianti Puskesmas Semudun Kalbar, Deddy Dinkes Kepahiyang Bengkulu, Reinhard Dinkes provinsi NTT, Etriani Dinkes provinsi Jambi, Ahmad Faisal KKP Banjarmasin, Alri Dinkes Pelalawan, Wirawan Dinkes Lingga, Rahmad Fitri Dinkes Muara Bungo, Iwan joko Dinkes Musirawas, Indra BBTKL Batam.
Kepala Bapelkes Batam Kemenkes RI, Asep Zainal Mustofa M Epid mengatakan para pakar Entomolog nantinya akan bertugas untuk mencegah dan pengendalian binatang penular seperti serangga, nyamuk, tikus, kecoak yang dapat menyabkan penularan wabah.
"Sebanyak 16 Entomolog ini merupakan pakar yang sudah tersertifikasi mencegah pengendalian binatang penular. Kita berharap nantinya permasalahan lalat di Galang dapat segera teratasi," ujar Asep.
Kata dia, kali ini pakar Entomolog fokus untuk menangani permasalahan lalat yang ada di Kecamatan Galang.
Dengan bermodalkan keahlian dalam bidang wabah serta membawa alat penyemprot infektisida dan alat penangkap nyamuk terbang dan sejumlah zat infektisida para Entomolog ini akan mukai bekerja.
"Para Entomolog kita akan melakukan kerja maksimal, alat pembasmi dan zat infektisida sudah dibawak. Nantinya mereka akan melakukan identifikasi, penyelidikan hingga penyelesaian lalat ini," ujar Asep.
Sebanyak 16 Entomolog itu sebelum terjun kelapangan, beberapa hari sudah menjalani pelatihan di Bapelkes Batam Kemenkes RI.
"Hari ini pakar Entomolog akan turun ke lapangan untuk memerangi lalat. Ada beberapa tempat menjadi sasaran termasuk gedung RSKI Galang," tutur Asep.
Siang itu Asep didampingi kepala BTKL PP Batam dan Kabid PRL KKP Batam.
Mereka mengawal dan mengantarkan 16 orang pakar Entomolog ke Gedung kantor Kecamatan Galang kemudian dilanjutkan ke Gedung RSKI Galang.
Camat Galang, Ute Rambe mengatakan beberapa minggu terakhir, Kecamatan Galang diresahkan dengan hadirnya jutaan lalat di lingkungan masyarakat.
Ia mengkhawatirkan hadirnya lalat dapat menyebabkan penyakit di tengah masyarakat Galang.
Bukan tanpa alasan, lalat merupakan adalah satu hewan pengantar penyakit seperti diare dan lain sebagainya.
"Kami sudah sangat resah dengan lalat - lalat ini, bekerja pun kami sudah tak nyaman apalagi saat makan. Ampuun dah," ujar seorang warga Galang saat ditemui di Sembulang, Ani.
Keluhan itu tak hanya disampaikan warga. Camat Galang, Ute Rambe pun merasakan hal yang sama.
"Memang setiap tahun sering terjadi wabah lalat. Ini akibat banyaknya peternak ayam," ujarnya.
Kata dia, aktivitas di beberapa kelurahan yang ada di Galang merasa terganggu.
"Itu, kalau kita makan harus saling berlomba dengan lalat. Jadi sebelum lalat hingga kita harus cepat menghabiskan makanan. Kan, jadi saling berlomba," ujar Camat Galang, Ute.
Tak hanya saat makan, saat tidur pun demikian. Lalat tak henti-henti berterbangan dan hinggap dimana-mana.
Menurut dia, upaya maksimal dari pihaknya untuk memerangi lalat sudah dilakukan.
"Alhamdullilah hari ini tim Entomolog tim Kemenkes sudan turun untuk membantu masyarakat kita memerangi lalat, semoga segera teratasi," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam