Ayah Mempelai Pria Tewas Dalam Musibah Speedboat Tenggelam, Pengantin Menangis Histeris
Seorang Polisi yang hendak menikah harus menelan kesedihan usai speedboat yang ditumpanginya tenggelam dan menewaskan ayah kandungnya
"Alhamdulillah orangtua saya selamat. Tapi ayah dari mempelai pria meninggal dunia.
Mereka sekarang lagi di Desa Atap. Di sana kan ada adik saya dan sepupu juga. Saya di Tarakan, dapat kabar saja tadi dari mereka," ucapnya.
Pasca kejadian, Jumiansyah sempat menghubungi orangtuanya melalui telepon seluler dalam keadaan menangis.
"Saya dapat kabar speed terbalik pukul 14.00 lewat dari adik saya di Sembakung. Mereka sempat tunggu speednya, kog tidak datang. Lalu dengar kabar terbalik speednya," ujarnya.
Sementara itu, barang bawaan orangtuanya hanya berupa pakaian yang rencana digunakan empat hari selama acara pernikahan di Sembakung.
"Sedikit saja pakaian. Mudahan selamat lah, karena sudah tidak dipikirkan lagi soal barang bawaan.
Informasi terakhir orangtua baik-baik saja, hanya mungkin sedikit trauma karena masih kaget," tuturnya.
Jumiansyah mengatakan, tak mengetahui persis mengenai jadi atau tidaknya pernikahan yang sebelumnya direncanakan esok.
"Saya kurang tau. Masalahnya juga masih dalam kondisi duka juga mempelai pria," ungkapnya.
Sekadar diketahui, speed boat itu membawa 31 penumpang dan 7 diantaranya merupakan anak-anak.
Terbaliknya speed boat itu menyebabkan 6 orang meninggal dunia. 3 orang diantaranya merupakan orang dewasa dan 3 lainnya anak-anak.
Hingga saat ini, 1 orang wanita berusia sekira 47 tahun belum ditemukan.
Proses pencarian masih terus dilakukan oleh unsur Muspika, Pemdes Pelaju, tim BPBD perwakilan Sembakung, Tagana, Kampung Siaga Bencana (KSB), termasuk masyarakat setempat.
Sementara itu 24 penumpang lainnya ditemukan dalam selamat.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Kisah Sedih Tragedi Speedboat Terbalik, Niat Hadiri Nikahan Keluarga, Ayah Mempelai Pria Meninggal