700 Lebih Jenazah Covid-19 ternyata Tak Terpapar Corona, Keluarga Pilih Membongkar Makam

Ratusan makan berisi jasad yang sebelumnya terindikasi Covid-19 dibongkar keluarga setelah dinyatakan negatif terpapar corona dari hasil swab PCR

kompas.com
Ilustrasi petugas memakamkan jenazah kasus Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Ahad (26/4/2020). Di Bandung, ratusan jenazah yang dimakamkan dengan cara Covid-19 ternyata negatif corona dan hasil swab PCR dan makamnya dibongkar pihak keluarga 

Sebelum hasil swab itu keluar, mereka ditangani dengan prosedur Covid-19.

Masalahnya, hasil swab PCR kerap baru keluar beberapa hari setelah swab PCR dilakukan.

Sehingga ketika pasien tersebut meninggal sebelum hasil swab PCR-nya keluar, pihak rumah sakit langsung memasukkannya sebagai pasien yang meninggal dengan indikasi terpapar Covid-19.

Ilustrasi proses pemakaman pasien Covid-19 secara protokol kesehatan
Ilustrasi proses pemakaman pasien Covid-19 secara protokol kesehatan (TribunBatam.id/Istimewa)

Inilah, yang menurut Bambang, yang membuat pasien-pasien yang meninggal itu langsung dibawa ke tempat pemakaman khusus Covid-19 di Cikadut.

"Karena hasil swabnya baru empat hari kemudian, pasien yang ternyata meninggal karena diabetes, jantung, dan penyebab lainnya juga dimakamkan dengan protokol Covid-19," ujarnya.

Rumah sakit, kata Bambang, memang sebaiknya tidak memberikan peluang pada ahli waris pasien yang terpapar Covid-19, untuk dimakamkan di luar tempat pemakaman khusus Covid-19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Di Kota Bandung, pemakaman khusus Covid-19 sesuai Keputusan Wali Kota di TPU Cikadut," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, idealnya semua jenazah yang dimakamkan di tempat permakaman khusus Covid-19 ini, adalah mereka yang sudah dipastikan terpapar Covid-19.

Baca juga: GEGER Jenazah yang 2 Minggu Dimakamkan Tiba-tiba Pulang ke Rumah dengan Kondisi Sehat

Ini untuk menghindari terjadinya pemindahan jenazah yang telah dimakamkan.

Sebab, selain menyita waktu dan tenaga, pemindahan jenazah, terutama yang baru beberapa hari atau beberapa bulan dimakamkan itu berisiko.

"Pemindahan sebaiknya di atas dua tahunan agar lebih aman," katanya.

Bambang mengatakan, lahan khusus untuk permakaman pasien yang meninggal karena Covid-19 di TPU Cikadut terbilang luas, yakni 20 ribu meter persegi.

Lahan seluas itu cukup untuk sekitar 5.000 liang lahat.

"Saat ini yang sudah terpakai baru 5.600 meter persegi, atau baru 1.400 liang lahat.

Akmal Fauzani Fadillah (16), siswa kelas 3 SMK menjadi relawan petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (23/9/2020)
Akmal Fauzani Fadillah (16), siswa kelas 3 SMK menjadi relawan petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (23/9/2020) (Zuhirna Wulan Dilla/Tribun Banten)

Ini berarti masih tersisa 3.600-an liang lahat lagi," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved