Asal Usul Virus Corona? Wanita Kalelawar Bicara Kebocoran Lab Wuhan, AS Prihatin Studi WHO
Dunia terutama Barat dipimpin AS hingga kini masih terus mencurigai China sebagai dalang dari virus corona atau Covid-19 yang kacaukan tatanan dunia
Amerika Serikat, Norwegia, Kanada, Inggris dan negara-negara lain pada Maret lalu, menyatakan keprihatinan tentang studi asal-usul Covid-19 yang WHO pimpin.
Mereka menyerukan penyelidikan lebih lanjut dan akses penuh ke semua data terkait manusia, hewan, dan lainnya tentang tahap awal virus corona baru.
Washington ingin memastikan kerjasama dan transparansi yang lebih besar oleh China, menurut sumber yang mengetahui upaya tersebut.
Diketahui tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan (WIV) China mencari perawatan di rumah sakit pada November 2019, beberapa bulan sebelum China mengungkap pandemi Covid-19.
Laporan itu diberitakan Wall Street Journal pada 23 Mei, mengutip laporan intelijen AS yang sebelumnya dirahasiakan.
Baca juga: Asal Usul Virus Corona akan Diungkap WHO Minggu Ini, Dugaan Sebelumnya Berasal Kelelawar
Wall Street Journal menyebutkan, laporan tersebut yang memberikan perincian baru tentang jumlah peneliti yang terkena dampak, waktu penyakit mereka, dan kunjungan ke rumahsakit, bisa menambah bobot seruan untuk penyelidikan yang lebih luas apakah virus Covid-19 lolos dari laboratorium Wuhan.
Mengutip Reuters, laporan Wall Street Journal itu datang pada malam pertemuan badan pembuat keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang kemungkinan akan membahas tahap penyelidikan selanjutnya tentang asal-usul Covid-19.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS tidak mengomentari laporan Wall Street Journal.
Tetapi, dia mengatakan, Pemerintahan Joe Biden terus memiliki "pertanyaan serius tentang hari-hari awal pandemi Covid-19, termasuk asal-usulnya di Republik Rakyat China".

Kedutaan Besar China di Washington tak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Hanya Kementerian Luar Negeri China mencatat, tim yang WHO pimpin telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin terjadi setelah kunjungan pada Februari ke Institut Virologi Wuhan.
"AS terus menggembar-gemborkan teori kebocoran laboratorium," kata Kementerian Luar Negeri China menanggapi permintaan komentar dari Wall Street Journal.
Menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Pemerintah AS sedang bekerja dengan WHO dan negara-negara anggota lainnya, untuk mendukung evaluasi berbasis ahli tentang asal-usul pandemi Covid-19.
Evaluasi itu disebutkan akan bebas dari campur tangan atau politisasi.
"Kami tidak akan membuat pernyataan yang merugikan studi WHO yang sedang berlangsung ke dalam sumber SARS-CoV-2, tetapi kami sudah jelas bahwa teori yang masuk akal dan secara teknis dapat dipercaya harus dievaluasi secara menyeluruh oleh para ahli internasional," katanya.
Baca juga: 700 Lebih Jenazah Covid-19 ternyata Tak Terpapar Corona, Keluarga Pilih Membongkar Makam
Baca juga: 100 Warga Batam Kena Covid-19, Didominasi Pasien Bergejala, 2 Pasien Meninggal Dunia
Baca juga: JUMLAH Pasien Covid-19 di Kepri Tambah 194 Orang, 3 Pasien Meninggal Dunia
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)