Varian Baru Virus Corona Sudah Masuk dan Menyebar, Kenali 25 Gejala Covid-19 Versi WHO
Varian baru yang dominan terutama B.1.617.2 atau varian Delta pertama kali ditemukan di India dan varian B.1.1.7 atawa Alpha diidentifikasi di Inggris
TRIBUNBATAM.id - Indonesia kini dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa varian baru virus corona sudah masuk dan menyebar.
Menyusul dengan masuknya varian baru tersebut, sejumlah daerah mencatat adanya kenaikan kasus Covid-19.
Mengacu data WHO dalam Pembaruan Epidemiologis Mingguan tentang COVID-19 yang terbit Selasa (15/6/2021), sepanjang pekan lalu jumlah infeksi di Indonesia mencapai 55.320.
Angka itu naik 37 persen dibanding kasus pekan sebelumnya, yakni sebanyak 40.280.
Jumlah itu membawa Indonesia masuk 10 besar negara dengan kasus tertinggi pada pekan kedua Juni 2021.
Baca juga: MELONJAK! Jumlah Pasien Covid-19 Baru di RSKI Galang Tambah 46 Orang

Masyarakat diminta harus semakin waspada, termasuk dengan mengenali gejala virus corona.
Varian baru yang dominan terutama B.1.617.2 atau varian Delta, yang pertama kali ditemukan di India dan varian B.1.1.7 atawa Alpha yang pertama diidentifikasi di Inggris.
Melansir situs resmi WHO, berikut adalah gejala virus corona baru yang paling umum terjadi adalah demam, batuk kering dan kelelahan.
Sementara itu, gejala virus corona yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien, biasanya seperti kehilangan rasa atau bau, hidung tersumbat, konjungtivitis (mata merah), sakit tenggorokan, sakit kepala.
Kemudian pasien biasanya mengalami nyeri otot atau sendi, ruam kulit, mual atau muntah, diare dan menggigil atau pusing.
Baca juga: PASIEN Positif Covid-19 di RSKI Galang Batam Kembali Naik, Hari Ini Tambah 19 Orang
Adapun gejala virus corona yang parah, biasanya ditandai dengan sesak napas pada pasien, kehilangan selera makan, kebingungan, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada hingga temperatur tinggi (di atas 38°C).
Sedangkan gejala lain virus corona yang kurang umum dan gejala baru, umumnya bisa ditandai dengan sifat lekas marah, kebingungan, kesadaran berkurang (terkadang kejang), gelisah, depresi, gangguan tidur, dan komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf.

"Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.
Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan," sebut WHO di laman resminya sebagaimana dilansir dari kontan.
Pada umumnya, gejala mulai muncul sekitar lima hingga enam hari setelah terjadi pajanan.