Duet Pemerintahan Jokowi-Amin Cetak Utang Baru Rp 13 Triliun dari Bank Dunia
Indonesia mengajukan utang baru 500 juta dollar AS ke World Bank di mana 10 Juli 2021 lalu Bank Dunia juga sudah menyetujui utang 400 juta dollar AS
Dikutip dari laman Bank Dunia, pemerintah Indonesia menyebutkan bahwa program vaksinasi gratis akan menjangkau 181,5 juta orang berusia dewasa.
Utang baru dari Bank Dunia tak akan dipakai untuk pengadaan vaksin baru, melainkan memperkuat sistem pencegahan dan mendukung pemberian layanan kesehatan secara keseluruhan.
Lebih rincinya, utang akan digunakan untuk tiga program.
Pertama peningkatan pemberian layanan kesehatan, kedua pengawasan kualitas pengujian di laboratorium.
Ketiga dana akan dipakai meningkatkan komunikasi dan koordinasi tanggap darurat, termasuk dalam hal pengiriman vaksin.
Dilansir Kompas.com berjudul Jokowi Tarik Utang Baru Rp 13 Triliun dari Bank Dunia, dengan memperkuat pengujian di lab diharapkan akan membantu Indonesia dalam mencegah penyebaran varian baru virus corona.
Sementara dana utang yang dipakai untuk koordinasi, diharapkan bisa membuat distribusi vaksin bisa lebih merata sesuai dengan prioritas yang adil.
"Utang ini akan membantu Indonesia memberikan vaksin yang aman dan efektif.
Ini juga akan memperkuat ketahanan sektor kesehatan negara dan meningkatkan kapasitas respon di luar pandemi," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen.

"Secara keseluruhan, dukungan dari Bank Dunia ini, bersama dengan dukungan dari mitra pembangunan internasional lainnya, akan memperkuat upaya pemerintah untuk membatasi dampak pandemi secara efisien dan meningkatkan sistem dan layanan kesehatan," tambah Kahkonen.
Sebelumnya, Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali ke zona positif pada tahun 2021, setelah terkontraksi 2,07 persen yoy.
Dalam laporannya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,4 persen.
Pertumbuhan kembali berlanjut pada tahun depan dan diperkirakan angka pertumbuhan tahun 2022 bisa menyentuh 5,0 persen.
Perkiraan ini meningkat 0,2 persen dari prediksi Bank Dunia sebelumnya pada bulan Januari 2021, yang sebesar 4,8 persen.
Meski angkanya meningkat, Bank Dunia memberi catatan bahwa peningkatan angka pertumbuhan ekonomi tak serta merta membuka lapangan pekerjaan bagi sektor-sektor tertentu.