5 Fenomena yang Belum Bisa Dijelaskan oleh Sains, Termasuk Menguap yang Menular
Meski para ilmuwan memiliki segudang teori mengenai fenomena-fenomena alam semesta, masih ada beberapa di antaranya yang tetap menjadi misteri.
TRIBUNBATAM.id - Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat berkembang.
Sejalan dengan hal ini, berbagai fenomena di alam semesta pun dapat terungkap.
Meski para ilmuwan memiliki segudang teori mengenai fenomena-fenomena alam semesta, masih ada beberapa di antaranya yang tetap menjadi misteri.
Dilansir dari Business Insider, 30 Januari 2019, berikut adalah 5 fenomena yang belum bisa dijelaskan oleh sains.
1. Menguap yang menular
Menguap bukanlah hal yang aneh dan dilakukan setiap hari. Namun, ternyata para ilmuwan masih belum yakin mengapa manusia bisa menguap.
Baru-baru ini, sebuah komunitas ilmiah mengatakan, menguap adalah perilaku termoregulasi yang mendinginkan otak.
Terlebih lagi, para ilmuwan belum sepenuhnya mengetahui mengapa menguap bisa menular.
Sebuah studi di tahun 2005 yang diterbitkan dalam Cognitive Brain Research menemukan, jaringan di otak yang bertanggung jawab atas empati dan keterampilan sosial diaktifkan ketika melihat seseorang menguap.
"Menyalin ekspresi wajah orang lain membantu kita untuk memahami keadaan mereka," ujar Matthew Campbell dari Pusat Penelitian Primata di Emory University.
Mungkin inilah sebabnya, menurut sebuah penelitian, psikopat tidak rentan terhadap menguap yang menular.
2. Ada jamur yang hanya tumbuh di Jepang dan Texas
Terdapat jenis jamur yang hanya tumbuh di Texas dan Jepang dan para ilmuwan tidak bisa menjelaskannya.
Jamur tersebut adalah Chorioactis geaster yang merupakan jamur yang sangat langka. Jamur ini merupakan satu-satunya spesies dalam genus Chorioactis yang hanya tumbuh di Texas dan Jepang.
Kedua wilayah tersebut berada pada garis lintang yang sama, namun para ahli mikologi belum dapat mengetahui mengapa jamur tersebut hanya tumbuh di Texas dan Jepang.
3. Paus bungkuk menjadi makhluk berkelompok
Paus bungkuk adalah hewan yang hidupnya menyendiri namun kini mereka menjadi hewan yang berkelompok. Pergeseran ini masih coba dipecahkan oleh para ahli biologi kelautan.
Para ilmuwan telah memperhatikan bahwa beberapa paus bungkuk berkumpul dan berpergian bersama.
Menurut sebuah studi Univeristy of Pretoria, paus bungkuk yang biasanya menyendiri kini mulai berkelompok dengan 20 hingga 200 kawanan di lepas pantai Afrika Selatan selama beberapa tahun terakhir.
Ilmuwan kelautan belum yakin mengapa sifat makhluk purba ini berubah. Namun, ada peningkatan populasi paus bungkuk yang mungkin dapat menjelaskan perubahan ini.
4. Hutan menari di Rusia
Terdapat kawasan Hutan Menari di Kaliningrad, Rusia, yang belum bisa dijelaskan oleh para ilmuwan.
Kawasan tersebut dipenuhi pohon pinus yang batangnya melengkung, membentuk spiral, cincin, dan bentuk-bentuk lainnya.
Pohon-pohon tersebut di tanam pada tahun 1960-an dan merupakan satu-satunya spesies pohon yang berbentuk seperti sedang menari.
Menurut Atlas Obscura, beberapa teori berupaya menjelaskan fenomena hutan menari, di antaranya adalah angin yang ekstrem, tanah yang tidak stabil, hingga gangguan ulat bulu.
5. Kucing mendengkur
Untuk waktu yang lama, para ilmuwan masih belum bisa menjelaskan, mengapa kucing bisa mendengkur.
Secara luas, diperkirakan bahwa otot-otot di sekitar laring kucing mengerut, menciptakan getaran yang membuat suara mendengkur.
Tapi, alasan kucing mendengkur masih diperdebatkan. Sebuah hipotesis mengatakan, dengkuran mendorong pertumbuhan tulang karena frekuensi getaran yang menyebabkan tulang mengeras. (*)
Simak berita terupdate lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fenomena Ini Belum Diungkap oleh Sains, Salah Satunya Hutan Menari"