CPNS KEPRI
Seleksi CPNS dan PPPK 2021 - Batam Dapat 2.958 Formasi Paling Banyak Guru
Terkait seleksi CPNS dan PPPK 2021, Pemko Batam masih menunggu link pendaftaran dari Pemerintah Pusat.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota/ Pemko Batam masih menunggu link pendaftaran untuk seleksi CPNS dan PPPK 2021.
Diketahui jika Pemko Batam mendapat 2.958 formasi.
Hal ini dipertegas dengan surat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia.
Dalam surat nomor 542 tahun 2021 tentang penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di Pemko Batam itu.
Di antaranya 2.570 untuk tenaga guru, 226 tenaga kesehatan, 162 tenaga teknis.

Ada dua jenis penerimaan tahun ini, pertama untuk kategori ASN dan kedua untuk kategori Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tenaga guru.
Seperti diketahui, tahun ini tidak ada lagi formasi CPNS untuk tenaga guru dan berganti dengan PPPK.
"Kami tinggal tunggu link pendaftaran saja," ujar Sekretaris Daerah Kota/ Sekdako Batam, Jefridin Hamid, Senin (21/6).
Ia menambahkan, seleksi Penerimaan CPN 2021 masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya di Gedung Bersama Batam Center.
Mengingat jumlah formasi yang diterima cukup banyak. Pelaksanaan tes nanti diharapkan bisa digelar dengan menerapkan protokol kesehatan seperti tahun sebelumnya.
”Kami belum bisa membuat kebijakan terkait pelaksanaan, karena itu langsung dari pusat.
Baca juga: Penerimaan CPNS/PPPK 2021 Kepri, BKPSDM Tanjungpinang Tunggu Jadwal Dari Pusat
Baca juga: Penerimaan CPNS 2021 di Batam, Pemko Klaim Selalu Usulkan Formasi Guru Kristen
Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak juknis) saja sampai saat ini kami belum terima. Jadi masih menunggu dulu," ungkapnya.
Rencana penerimaan sebelumnya memang diagendakan pada akhir Mei 2021 ini.
Namun ada satu dan lain hal yang membuat rencana itu berubah.
Sambil mematangkan perencanaan pembukaan. Untuk lokasi pelaksanaan sampai saat ini masih dipusatkan di Gedung Bersama.
"Formasi kan cukup banyak ini kita dapat tahun ini. Apakah nanti ada tempat lain yang disiapkan untuk tes, kami masih belum tahu, karena sistem yang dipakai masih komputerisasi.
Intinya kalau dari kami pelaksanaan harus sesuai protokol kesehatan agar bisa memberikan kenyamanan kepada peserta ujian nanti," jelasnya.
Bagi masyarakat kota Batam yang ingin mendaftar, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Ia mengatakan calon peserta yang ingin ikut tes bisa mempersiapkan diri.
Seperti menyiapkan berkas untuk seleksi administrasi sebagai persyaratan pendaftaran CPNS dan PPPK.
"Iya dokumen seperti ijazah, KTP, dan lainnya bisa disiapkan dulu, nanti kalau sudah dibuka bisa tinggal upload saja.
Tentunya dengan banyaknya formasi yang diberikan, semua bisa terisi, karena kebutuhan pegawai masih banyak, terutama tenaga guru dan kesehatan," katanya.
TAK Ada Formasi Guru Agama Kristen
Penerimaan CPNS 2021 di Batam sebelumnya menjadi sorotan.
Itu setelah tidak adanya formasi guru untuk agama Kristen pada penerimaan CPNS tahun ini.
Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Kota/ Sekdako Batam Jefridin Hamid menyebut jika Pemko Batam selalu mengusulkan formasi CPNS maupun formasi PPPK untuk guru agama Kristen.
Hanya saja menurutnya Pemko Batam memiliki keterbatasan karena yang menentukan formasi tersebut adalah Pemerintah Pusat.
"Sudah kami usulkan setiap tahun. Tapi yang menentukan formasinya Kementerian," ujar Jefridin Hamid di DPRD Batam, Senin (21/6/2021).
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menggatakan penerimaan guru agama Kristen bersamaan dengan penerimaan ASN.
Setiap tahun diusulkan namun keputusannya bukan di daerah.

"Itu sama penerimaan PNS dengan Guru Agama. Saya rasa soal itu aman-aman saja," katanya.
Terpisah, orang tua siswa di SDN di Kecamatan Batam Kota, Osmar Silaban mengeluhkan tak adanya guru agama di sekolah anaknya.
Setiap semester, anaknya selalu meminta nilai agama kepada pihak gerejanya.
"Saya juga bingung. Asal sudah mendekati ujian semester atau kenaikan kelas, kami disuruh pihak sekolah minta nilai kepada Guru Sekolah Minggu si Ana (Anak Osmar). Kemudian di tandatangani pendeta," katanya.
Sementara seorang Guru Sekolah Minggu di HKBP Batam Center, Uli mengaku setiap semester memberikan nilai kepada anak sekolah minggu yang duduk di SD Negeri.
Kemudian disetujui oleh Pendeta HKBP Batam Center.
"Jadi anak-anak yang sekolah negeri minta nilai kepada kami. Kami nilai berdasarkan keaktifannya di sekolah Minggu.
Kemudian kami berikan juga soal-soal yang telah dipelajari di sekolah minggu. Lalu disetujui pendeta," kata Uli.
Sebelumnya diberitakan formasi guru agama Kristen ditingkat SDN dan SMPN lewat jalur PNS atau P3K di Kota Batam, yang tidak ada untuk tahun 2021, dipertanyakan PGI Wilayah Kepri dan Kota Batam.

Pemko Batam dinilai harus bertanggungjawab dalam mengusulkan formasi untuk guru agama, termasuk guru agama Kristen.
PGIW Kepri mengaku miris melihat jumah guru agama Kristen yang sangat minim.
Ketua PGIW Kepri, Pdt Renova J Sitorus mengatakan dari total 194 SDN dan SMPN di Batam, 128 sekolah di antaranya (66 SMPN dan 62 SDN), siswa beragama Kristen sekitar 14.344.
Sedangkan guru agama Kristen yang sudah di angkat menjadi ASN (PNS dan PPPK) saat ini hanya 23 guru.
Dimana, 17 orang di SDN dan 6 orang di SMPN.
"Jumlah guru dibanding siswa, masih jauh dari kata cukup dan ideal.
Artinya ada banyak SDN dan SMPN tidak ada guru agama Kristen," kata Pdt Renova.
Menurutnya kebijakan Pemko Batam bukan baru kali ini dipertanyakan PGIW.
Dua tahun yang lalu, PGI disebut, pernah kita sampaikan hal yang sama.
Baik kepada Wali Kota Batam, Kepala Dinas Pendidikan dan DPRD Batam, namun hasilnya seperti yang terlihat saat ini.

"Pemerintah seperti tidak memperhatikan kebutuhan siswa Kristen di Batam. Ini kita sesalkan dan berharap, diperhatikan," harap Renova.
Pdt. Renova mengatakan, dari aspek aturan dan regulasi, sangat jelas Pemda bertanggugjawab untuk memfasilitasi terlaksananya pendidikan agama.
Sesuai dengan agama yang dianut oleh setiap siswa sebab hal itu adalah hak dari setiap siswa.
Jika tidak dilaksanakan berarti ada aturan yang dilanggar disana, apalagi diabaikan.
"Karena itu, kita minta kepada pemerintah untuk memperhatikan hal ini," ujar Pdt. Renova.
Pria yang menjabat sebagai Praeses Distrik XX Kepri ini juga meminta jika ada kendala atau masalah lainnya, PGIW mengajak Pemko Batam, untuk duduk bersama dan membicarakannya dalam waktu dekat ini.
"Kami minta kepada Bapak Wali Kota Batam Muhammad Rudi untuk menyediakan waktu untuk kita duduk bersama dengan dinas terkait.
Mencari solusi terbaik selagi masih bisa.
Kami percaya pak Wali Kota orang yang terbuka untuk menerima masukan demi kemaslahatan dan kemajuan Warga Batam," harapnya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang CPNS Kepri 2021