SAHAM

Bukalapak Segera Jual Saham di Bursa, Begini Prospeknya Menurut Analis

Bukalapak menargetkan dana hingga US$ 800 juta atau setara Rp 11,2 triliun (1 US$=Rp 14.000) dalam IPO tersebut.

TRIBUNBATAM.id/IST
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. Bukalapak berencana segera melantai di bursa, melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). 

TRIBUNBATAM.id,  JAKARTA - Salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia, Bukalapak berencana segera melantai di bursa, melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Bukalapak kabarnya telah menyiapkan jumlah maksimal saham yang dilepas dan kode saham yang bakal digunakan.

Tak main-main Bukalapak menargetkan dana hingga US$ 800 juta atau setara Rp 11,2 triliun (1 US$=Rp 14.000) dalam IPO tersebut.

Berdasarkan informasi yang KONTAN peroleh, Bukalapak bakal menggunakan kode atawa ticker BUKA di papan perdagangan. Ini setelah perusahaan melepas emisi paling banyak 25% dari modal disetor.

Pertanyaan yang saat ini muncul adalah, jenis saham yang dilepas. Apakah Bukalapak bakal sepenuhnya melepas saham lama, atau dikombinasikan dengan saham baru.

Sebastian Tobing, Head of Research Trimegah Sekuritas menyebut, jenis saham yang dilepas tidak menjadi isu. "Kalaupun ada saham lama, ini normal untuk IPO perusahaan teknologi," ujarnya, Rabu (23/6).

Toh, preferensi investor berbeda. Ada yang suka dengan saham baru, sebagian lagi bersedia membeli saham lama asal prospek bisnis menjanjikan. Untuk IPO sekelas Bukalapak, Sebastian menilai IPO bakal laku di pasar.

Ini mengingat prospek dan ekosistem yang telah Bukalapak miliki.

"Gambaran laku atau tidaknya terlihat dari saham EMTK yang jadi naik," tandas Sebastian.

Pada penutupan sore tadi, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 50 poin ke level Rp 2.500 per saham.

Berbeda dengan bisnis konvensional, bisnis startup cenderung memiliki akses pendanaan yang lebih mudah. Pertumbuhannya juga tidak terbatas. 

"Oleh sebab itu, valuasi seperti PBV, EV/EBITDA dan PER seperti di bisnis konvensional bukan sebuah hal yang menjadi perhatian utama," terang analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dalam riset.

Kata Willinoy, kelak kapitalisasi pasar atawa market cap perusahaan startup memiliki kontribusi yang cukup besar untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Dengan perusahaan teknologi yang tercatat di BEI saat ini saja kapitalisasinya sudah sekitar Rp 318 triliun.

Nilai itu setara dengan 3% dari kapitalisasi pasar IHSG. "Jika digabung dengan market cap GoTo dan Bukalapak, kontribusinya bisa mencapai 10%," imbuh Willinoy.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved