CHINA Tak Berkutik! Covid-19 Diduga Ada Sejak Oktober 2019, Tiongkok Dituding Hapus Data
Hasil penelitian yang diterbitkan jurnal PLOS Pathogens awal pekan ini menyebut virus penyebab Covid-19 sudah menyebar di China awal Oktober 2019
TRIBUNBATAM.id - Serangan bertubi-tubi terhadap China terus berdatangan dengan tuduhan sebagai dalang virus corona yang merusak dunia sejak awal 2020 silam.
Selain jutaan nyawa telah melayang di seluruh dunia, hingga kini tak ada negara yang berani terang-terangan memproklamirkan bebas corona.
Teori soal bocornya lab Wuhan yang menyebabkan virus corona menyebar terus menyeruak.
China juga dituduh menghapus data awal Covid-19, sebagai usaha menutupi-nutupi asal-usul corona.
Penyelidikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun dianggap tak mewakili jenis virus yang beredar di bulan-bulan pertama di China.

Kritikus mengatakan, penghapusan data adalah bukti lebih lanjut bahwa China berusaha menutupi asal-usul Covid-19.
Melalui paper ilmiah, para peneliti dari Universitas Kent Inggris dan diterbitkan jurnal PLOS Pathogens awal pekan ini menyebutkan virus penyebab Covid-19 kemungkinan sudah menyebar di China dua bulan sebelum kasus pertama diidentifikasi di Wuhan.
Menggunakan metode konservasi, para peneliti memperkirakan bahwa SARS-CoV-2 pertama kali muncul di China sejak awal Oktober hingga pertengahan November 2019.
Baca juga: China Sebut KEPALA BABI Asal Usul Virus Corona di Wuhan, Pakar Penyakit Menular AS Ragu
Mereka memperkirakan, tanggal kemunculan virus tersebut yang paling mungkin adalah 17 November 2019, dan mungkin sudah menyebar secara global pada Januari 2020.
China secara resmi mengumumkan kasus Covid-19 pertama pada Desember 2019 dan dikaitkan dengan pasar seafood Huanan di Wuhan, sebagaimana dilansir Reuters.
Namun, setelah diteliti, sejumlah kasus awal tidak memiliki hubungan dengan Huanan.
Ini menyiratkan bahwa SARS-CoV-2 sudah beredar sebelum mencapai pasar seafood itu.

Sebuah studi bersama yang diterbitkan oleh China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Maret mengakui, kemungkinan ada infeksi virus pada manusia sebelum wabah Wuhan.
Seorang peneliti di Harvard's Broad Institute Alina Chan menulis di Twitter, bahwa dia tak habis pikir mengapa data penting tersebut dihapus China.
"Itu adalah pertanyaan yang bisa kamu jawab sendiri," imbuh Chan.