Sosok Bripka Zulhamsyah yang Bikin Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman Bangga Karena Keiklasannya
Razia perut lapar yang dilakukan oleh Bripka Zulhamsyah Putra Bikin Kapolda Kepri bangga, dirinya kini diganjar penghargaan
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Bripka Zulhamsyah Putra, sosok polisi yang membuat Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman berdecak kagum.
Sosok Polisi yang berdinas di Polres Tanjungpinang ini mampu membuat Kapolda Kepri bangga.
Dengan aksi Program Razia Perut lapar yang dilakukannya, Bripka Zulhamsyah Putra mendapat apresiasi oleh Kapolda Kepri.
Sosok insan Bhayangkara yang menginspirasi datang dari Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Dialah Bripka Zulhamsyah Putra. Ia kini jadi salah satu polisi yang terus bergerak membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Dengan menggunakan kendaraannya, pria yang lahir 11 Maret 1986 di Kota Tanjungpinang ini membuat kegiatan 'Razia Perut Lapar'.
Langkah inilah yang dilakukan anak ke-4 dari 4 bersaudara tersebut untuk membantu warga.
Razia ini dilakukan rutin setiap harinya di sela waktunya bekerja sebagai PS. Kanit Intel Polsek KKP Tanjungpinang.
Berpindah-pindah lokasi, Razia Perut Lapar ini selalu dilakukan pada pukul 13.00 Wib.
"Alhamdulilah kegiatan sosial ini sangat didukung Bapak Kapolres serta Bapak Kapolsek saya, makanya saya diberikan izin untuk membuatnya setiap hari demi membantu masyarakat," ucapnya.
Setiap harinya ada sekitar 100 porsi makanan yang selalu disiapkan Zulhamsyah.
"Sistemnya tetap prasmanan, jadi biar warga yang memilih mau menu lauk apa. Jadi saya tidak bungkus dari rumah, tapi langsung bungkus di tempat," ujarnya.
Ditanyakan, mengapa harus Rp 1000 rupiah?
"Pertama ini salah satu bentuk agar warga bisa merasa bahwa membeli dengan hasil krringatnya bekerja. Walaupun kalau gak ada uang tetap kita layani," jawabnya.
"Kedua, tanpa disadari, dari uang Rp. 1000 yang telah dibayarkan, ikut bersama membantu untuk esok harinya kembali mengadakan kegiatan ini. Jadi ikut serta memberikan sedekah juga setiap yang beli," jawabnya kembali.
Atas keihklasan hati, mulai dari mendapat apresiasi langsung oleh Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman, serta mendapat penghargaan langsung pula oleh Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando beberapa waktu lalu.
Selain alasan membantu sesama, ternyata ada cerita lain membuat Zulhamsyah mempunyai hati yang mulia itu.
Pada usia 8 tahun, Zulhamsyah tidak lagi bisa melihat sang ayah tercinta yang lebih dahulu dipanggil sang khalik. Ibu yang saat ini menjadi tempatnya berbakti juga tidak dapat melihat.
Diusia masih muda itu, bersama sang ibu Misritawati bertarung hidup dengan menjual aneka kerajian kepada wisatawan yang datang ke Kota Gurindam.
Zulhamsyah pun dapat merasakan pendidikan seperti anak lainnya. Ia masuk ke Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) pertama kali di TK Mawar dan Al-Falah di usia 5 tahun.
Setelah berumur 6 tahun, Zulhamsyah melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) 001 yang kini sekolahnya itu telah menjadi Museum Kota Tanjungpinang.
Tamat dari SD, Zulhamsyah melanjutkan ke SMPN 2 dan SMAN 2 Tanjungpinang. Tamat sekolah tahun 2004 Ia diterima di Perguruan Tinggi USU, Medan, Sumatera Utara. Ia masuk perguruan tinggi lewat tes SPMB.
Perjalanan menempuh pendidikan di perguruan tinggi tepatnya pada semester 4, ibunya terkena stroke. Zulham memilih cuti, dan memutuskan untuk lebih baik merawat dan menjaga wanita yang sangat disayanginya itu.
Sekitar 4 bulan kembali ke Kota Tanjungpinang demi merawat sang ibu, Zulhamsyah mendengarkan bahwa ada penerimaan Bintara Polri. Meminta restu sang ibu, Zulham pun mencoba mengikuti tahapan seleksi.
"Alhamdulilah pada saat itu 2006 saya lulus seleksi, saya sangat senang sekali, gak bisa lagi diungkap, saya nangis saat itu. Dalam hati saya ini hadiah untuk ibu," ujarnya.
"Pesan yang selalu disampaikan kepada saya dan saudara-saudara saya ialah jangan pernah membalas hinaan orang. Tapi balaslah dengan kebaikan. Maka jalanmu akan selalu diridhoi oleh Allah SWT," sebutnya kembali.(Tribunbatam.id/endrakaputra)