57 Napi Berisiko Tinggi di Kepri Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Warga Respons Positif
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kepri, Aris Munandar, menyampaikan narapidana atau warga binaan itu berasal dari beberapa Lapas di Kepri.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Puluhan narapidana (napi) berisiko tinggi (high risk) asal Kepulauan Riau (Kepri) pindah ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Super Maksimum Security, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Mereka dipindahkan dari Kepri pada Jumat (22/8/2025). Momen pemindahan napi itu kini jadi perbincangan hangat masyarakat dan viral di media sosial (medsos).
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kepri, Aris Munandar, mengatakan narapidana atau warga binaan itu berasal dari beberapa Lapas di Kepri.
"Semuanya berjumlah 57 orang," ujar Aris, Senin (25/8/2025) siang.
Dikatakannya, warga binaan yang dipindahkan selama ini menghuni tiga lapas di wilayah Kepri di antaranya, Lapas Narkotika Tanjungpinang, Lapas Kelas II A Batam, Lapas Umum Tanjungpinang.
Proses pemindahan 57 warga binaan itu dilakukan dengan pengawalan ketat.
"Petugas kami dan personal Brimob dan Intelijen Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengawal mereka," ujarnya.
Kini puluhan napi tersebut sudah tiba di Nusakambangan dengan selamat, tanpa ada gangguan apa pun.
"Mereka akan menjalani hari-hari di sana dengan pengawasan super ketat," ungkapnya.
Pemindahan ini mendapat apresiasi dari kalangan masyarakat Kepri.
Seorang netizen, Yudi mengatakan, ikut mendukung pemindahan napi-napi tersebut.
"Lebih cocok lagi, para koruptor dibawa ke sana," tulisnya dalam laman komentar sebuah media sosial.
Ia mengaku langkah ini sudah baik. Sebab napi beresiko tinggi ini harus ditempatkan di ruang sendiri.
"Kalau tidak, mereka akan mempengaruhi napi lain untuk hal-hal negatif," katanya.
Hal senada juga disampaikan warga Kepri lainnya, Incen. Menurutnya, dengan adanya pemindahan ini membuat napi yang lain lebih tenang.
Setiap napi tentu berbeda-beda. Napi beresiko tinggi tentu patut diperhitungkan dan harus diwaspadai.
"Takutnya mereka bikin rusuh di dalam Lapas, seperti yang sudah-sudah," ungkap.
Misalnya, terbaru di Lapas Dobo Singkep, Kabupaten Lingga.
Ia menilai langkah ini sudah cocok, sebelum ada kejadian lagi di Lapas yang ada di Kepri ini.
(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)
Fenomena Halo di Langit Batam Bikin Kaget Personel Polda Kepri, BMKG Beri Penjelasan |
![]() |
---|
KM Senang Hati 68 di Batam Bawa Kelapa Tenggelam di Setokok, Awak Kapal Ungkap Detik-detik Mencekam |
![]() |
---|
Jalan Ocarina Batam Macet Panjang Gegara Perbaikan Jalan, Warga Berharap Segera Selesai |
![]() |
---|
Pemprov Kepri Segera Cari Sumber Pendapatan Baru Atasi Efisiensi Anggaran |
![]() |
---|
Pemko Batam Gencar Sosialisasi Opsen Pajak, Dorong Peningkatan PAD dan Kemandirian Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.