Juluki Presiden Jokowi King of The Lip Service, Pengurus BEM UI Dipanggil Rektorat
Sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dipanggil pihak kampus lantaran mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dipanggil pihak kampus lantaran mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan julukan King of The Lip Service.
BEM UI kritik Jokowi melalui akun media sosial mereka.
Total sepuluh orang dipanggil rektorat Unversitas Indonesia.
Pemanggilan itu tertulis dalam surat undangan yang tersebar bersifat penting dan segera.
Sebanyak sepuluh orang yang dipanggil di antaranya adalah Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra, Wakil Ketua BEM UI, Yogie Sani, Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI,
Ginanjar Ariyasuta, Kepala Kantor Komunikasi dan Informasi BEM UI, Oktivani Budi, Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI, Christopher Christian.
Kemudian lima orang lainnya adalah Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI, Syahrul Badri, dan wakilnya, Achmad Fathan Mubina,
Ketua DPM UI, Yosia Setiadi, dan dua wakilnya, Muffaza Raffiky serta Abdurrosyid.
Mereka diminta hadir di Ruang Rapat Ditmawa (Direktorat Kemahasiswaan) UI Minggu (27/6/2021) pukul 15.00 WIB.

Seperti diberitakan sebelumnya, akun resmi instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) @bemui_official tengah viral di sosial media, usai menobatkan Presiden Joko Widodo sebagai King Of The Lip Service.
Hingga sore ini, postingan bergambar Presiden Jokowi yang tampak menggunakan mahkota berwarna merah itu telah mendapat lebih dari 19 ribu likes, dan menuai ribuan komentar warganet.
Dikonfirmasi soal postingan tersebut, narahubung yang tertera, Fathan Mubina, mengungkapkan bahwa pihaknya menilai apa yang dikatakan oleh orang nomor satu di berbagai kanal pemberitaan tidak sesuai dengan realitanya.
“Kita kan dari bidang sosial dan politik itu sendiri punya banyak isu yang perlu disikapi selaku tupoksi kita di BEM," ujar Fathan pada TribunJakarta lewat sambungan telepon, Minggu (27/6/2021).
"Dan beberapa di antaranya itu ada keterlibatannya dengan presiden itu sendiri,” tambahnya.
“Di pemberitaan yang ada di media, apa yang dinyatakan (Presiden Jokowi) itu tidak sesuai dengan realisasinya, dan cenderung menunjukan tidak adanya keseriusan gitu dalam merealisasikan pernyataan tersebut, jadi berangkat dari keresahan itu,” timpal Fathan yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI.
