HUMAN INTEREST
Sosok Bernard Huang Content Creator Batam, Bermula Hobi Review Produk kini Hasilkan Pundi-pundi Uang
Pertemanan di kalangan influencer Batam membuat Bernard Huang terikut hingga kemudian mengembangkan kemampuan dirinya sebagai content creator.
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Dunia content creator tengah digandrungi anak-anak muda Indonesia, tak terkecuali di Batam. Di kota industri ini juga turut bermunculan sosok content creator, satu di antaranya yang mencolok perhatian adalah Bernard Wibowo.
Lebih dikenal dengan nama Bernard Huang, pria kelahiran Palembang, 5 Februari 1988 itu menjadi satu di antara influencer top di Batam. Akun instagramnya @bernard_huangg memiliki jumlah follower 115 ribu.
Di akun tersebut, Bernard kerap mengunggah kegiatannya sehari-hari. Ia bercerita awalnya hanya iseng saja membuat Instagram. Namun perubahan besar terjadi manakala pandemi muncul tahun 2020 silam.
"Saya baru bikin akun 24 Oktober 2013. Tapi mulai fokus tahun 2017. Isinya kebanyakan foto produk atau barang yang saya beli, terus saya review. Saya memang hobi mereview begitu. Terus ada juga foto sama keluarga. Dari situ menghasilkan uang sedikit demi sedikit dari endorsement. Sedangkan digital branding consultant baru saya mulai 2021," tuturnya kepada Tribun Batam.
Ketika pandemi Covid-19 muncul, Bernard Huang mengatakan banyak rekan-rekannya yang meminta bantuan mempromosikan produk makanan mereka. Banyak rekan yang mempercayai Bernard lantaran melihat jumlah pengikutnya di Instagram yang cukup banyak.
Baca juga: Wanita di Natuna Kembangkan Eco Enzym Dari Sisa Sayur dan Buah, Ini Sederet Manfaatnya
Baca juga: Kisah Peternak Sapi di Bintan Mampu Sekolahkan Dua Anak hingga Perguruan Tinggi
"Jumlah follower itukan jadi daya tarik tersendiri jika ada orang yang mau promosi lewat media sosial seperti Instagram. Saat itu ya saya banyak bantu teman-teman buat promosikan makanan yang mereka jual. Kebanyakan memang makanan waktu itu. Saya kasih mereka gratis karena memang sifatnya membantu," kata dia sambil tersenyum.
Dari sanalah pria yang menjabat sebagai Area Sales Manager sebuah produk minuman itu melihat peluang baru.
Meski sudah memegang jabatan tinggi di perusahaan, tak lekas membuatnya berpuas diri.
Pertemanan di kalangan influencer Batam membuat Bernard Huang terikut hingga kemudian mengembangkan kemampuan dirinya sebagai content creator dan digital branding consultant saat ini.
"Bekerja di perusahaan itukan tidak menjamin bagaimana ke depannya. Jadi ketika peluang endorsement di Instagram ada, kenapa tidak saya ambil. Apalagi ketika saya memberikan gratis, banyak juga yang jadinya tidak menghargai kerja kita. Contohnya, ada yang mau makanannya dipromosikan hari Senin, tapi mereka gak mengirimkan makanannya. Tiba-tiba tanpa pemberitahuan dikirim dikeesokan harinya, padahal di hari berikut saya sudah punya janji mereview produk lain. Mungkin banyak yang beranggapan karena gratis, jadi bisa sesuka hati saja," ucapnya.
Tak ingin dianggap sebagai influencer di bidang makanan saja, Bernard Huang pun kemudian membuka akun baru khusus makanan, yakni Delicious Batam.
Akun tersebut sempat didiamkan Bernard dari tahun 2014 hingga Maret 2020. Namun setelah Ia aktif kembali, akun lain Bernard Huang itu kini sudah memiliki 24 ribu pengikut.
"Kalau semua saya taruh di akun pribadi nanti isinya makanan semua, padahal saya juga tidak cuma mengulas soal makanan. Makanya saya putus image influencer kuliner di akun pribadi dengan aktif di akun Delicious Batam," tuturnya.
Baca juga: KISAH Fitriannisa, Rela Tinggalkan Karier Demi Sewakan Mainan Anak, Kini Raup Puluhan Juta Rupiah
Selain mengendorse produk, Bernard Huang juga membuka jasa digital branding consultant.
"Kalau sekedar mengendorse mungkin semua orang bisa lakukan. Tapi dengan jasa digital branding consultant, saya mencoba memberikan analisa produknya kepada si pemilik, bagaimana cara promosi terbaiknya supaya mereknya bisa dikenal dan diterima sama masyarakat. Jadi bukan sekedar berjualan yang patokannya omset," tuturnya lagi.
Menjalani kehidupan dengan bekerja di perusahaan hingga menjadi content creator nyatanya juga memberikan tantangan tersendiri baginya.
Menurutnya masih banyak orang yang belum memahami arti digital branding.
Sehingga mereka yang memakai jasa endorsementnya berharap sekali promosi akan memberikan efek langsung terhadap usaha.
"Banyak penjual yang berharap di endorsement sekali langsung laku. Kita tuh sering juga disindir. Padahal kalau pun dalam satu kali promosi belum laku, kita sudah mengenalkan brand produk kepada calon konsumen kan," tuturnya.
Selain itu menurutnya menjadi seorang content creator juga harus mampu mengimbangi dengan kehidupan pribadi.
Seorang content creator menurut Bernard Huang mesti bisa membuka hati dan open minded.
"Buat yang mau jadi content creator peluangnya masih bagus. Tapi harus bisa manage sikap. Kalau sudah terkenal jangan lupa diri apalagi sampai tak tahu diri. Banyak yang seperti itu. Atau ada juga yang pede di medsos tapi begitu face to face malah gak pede," ucapnya.
"Harus ramah kepada semua orang karena kemungkinan orang banyak mengenal kita dari sosmed dan pasti menyapa kita saat berpapasan, walaupun kita tidak kenal sama mereka," pesannya.
Selain itu, juga harus terus belajar menambah ilmu. Bisa mencari literatur secara online ataupun dengan cara lain.
"Karena kita dibayar orang, kita juga harus upgrade terus isi kepala. Dikombinasikanlah antara pengalaman pribadi dan literasi dari berbagai sumber," katanya.
Bernard Huang pun mengungkapkan jika dirinya tidak mudah mendapatkan posisinya saat ini. Perlu perjuangan yang panjang.
Tumbuh besar dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di Medan, ia bercerita baru datang ke Batam 1 Februari 2012.
Saat itu Ia menjabat menjadi supervisor di perusahaannya kini, hingga 9 tahun kemudian menjabat posisi area sales manager.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini bahkan lahir dari keluarga broken home.
Ia bahkan terpaksa memilih menghentikan kuliahnya di tengah jalan dan merantau ke Batam karena kesulitan ekonomi.
Bernard Huang muda justru harus bekerja keras demi mewujudkannya impian adiknya menjadi seorang dokter.
"Waktu itu kalau ada duit saya belikan emas, nanti adik minta uang sekolah saya jual. Pernah juga sampai jual handphone," katanya.
"Kalau lihat ke belakang, saya suka iri melihat teman-teman saya yang sudah pada wisuda kemarin. Berat jika kita memikirkan lagi hal di belakang, tapi seperti pepatah usaha dan kerja keras itu memang tidak membohongi hasilnya," katanya lagi.
Bernard Huang pun mendapat support penuh dari keluarganya.
Ia mengatakan dukungan terbesar saat ini datang dari sang istri yang terus mendorongnya untuk berkarya.
"Awalnya aku nggak pede dengan digital branding ini. Tapi istriku bilang coba saja kenapa enggak," ucapnya.
Ya, setelah menyelesaikan tanggungjawabnya pada keluarga, Bernard Huang menikah pada tahun 2019.
Saat ini Ia pun telah dikaruniai seorang anak yang baru berusia 8 bulan.
"Dulu susah tapi syukurlah Tuhan punya jalan untuk semua. Kalau kita ngomong begini sama orang yang baru mau jalan pasti dibilang ah kamu enak sudah maju, padahal sebelumnya saya juga susah. Kuncinya tetap berusaha dan percaya," katanya.(*)