Rocky Gerung Akhirnya Mengaku Setuju dengan Presiden Jokowi Tentang Hal Ini
Atas keributan kritik BEM UI The King of Lip Service, terungkap bahwa Rektor UI juga ternyata rangkap jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama BRI.
Rocky Gerung bahkan mengatakan tindakan rangkap jabatan Rektor UI sebagai tindak korupsi.
"yang adalah korupsi, karena dapat duit dua kali gak melaporkan bahwa dia seharusnya gak boleh, masa dua kali digaji, digaji UI sama BRI.
Padahal fungsi rektor itu fulltime mana ada rektor part time, apalagi UI lagi meningkatkan mutu sementara rektornya sendiri gak bermutu karena dapat duit dua kali," kata Rocky Gerung.
Pernyataan Jokowi soal kritik BEM UI The King of Lip Service, Rocky Gerung setuju.
"Nah ini bagian yang saya setuju dengan Presiden Jokowi, Presiden Jokowi sudah menegur Rektor UI, kalau Rektor UI punya otak dia mengundurkan diri dong, masa dia gak menghormati," kata Rocky Gerung.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menganggap kritik BEM UI yang menobatkannya sebagai The King of Lip Service merupakan hal yang biasa di negara demokrasi.
Jokowi mengatakan sebelum The King of Lip Service, ia juga pernah dikritik dengan sebutan lain.
"Itu kan sudah sejak lama yah, dulu ada yang bilang saya ini klamar-klemer, ada yang bilang juga saya itu planga-plongo,
kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga saya ini bebek lumpuh dan baru yang ngomong bapak bipang dan terkahir ada yang menyampaikan mengenai The King of Lip Service, " kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan poster The King of Lip Service merupakan bentuk ekspresi dari mahasiswa.
Indonesia sebagai negara demokrasi, kata Jokowi, juga mengizinkan kritik.
Malahan, Jokowi meminta universitas untuk tidak menghalangi kritik dari mahasiswa.
"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa, dan ini negara demokrasi jadi kritik itu ya boleh-boleh saja, dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berkekspresi, tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama memiliki budaya kesopan-santunan ya, saya kira biasa saja, mungkin merek sedang belajar mengekspresikan pendapat," kata Presiden Jokowi.
Meski begitu, Jokowi menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah penanganan Covid-19.
"Tapi yang saat ini penting kita semua memang bersama fokus penanganang Covid-19," tutup Presiden Jokowi.
