BERITA SINGAPURA

Singapura Anggap Covid-19 Tak Pernah Sirna, Berani Beda Hidup Bersama Corona

Negara mungil Singapura baru saja mengumumkan hal besar yang membuktikan Negara Tetangga Batam Kepulauan Riau (Kepri) Indonesia itu dicap negara maju

AFP/ROSLAN RAHMAN
Ilustrasi pemandangan kota di Singapura. Otoritas Negeri Singa sedang membuat aturan agar warganya bisa hidup berdampingan dengan corona 

Rasio itu adalah yang terendah secara global, dan 90 persen negara-negara Afrika akan gagal mencapai target vaksinasi sepersepuluh dari populasi mereka pada September.

Masker

Salah satu kebijakan penting hidup dengan Covid-19 yang akan dianggap endemi oleh Singapura adalah pemakaian masker.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyebutkan, masker tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah Covid-19.

Baca juga: Susul Singapura, Giliran Australia Perlakukan Covid-19 jadi Flu Biasa, 4 Tahapan yang Dilakukan

Menurut menteri berusia 51 tahun itu, pencabutan kewajiban pemakaian masker akan menjadi yang terakhir dievaluasi di new normal.

"Kalaupun akhirnya dicabut, kebijakan ini hanya akan diberlakukan di tempat terbuka. Masker harus tetap dipakai di ruangan indoor atau tertutup."

Ong merujuk ke Israel yang kembali meminta warganya memakai masker di dalam ruangan, menyusul melonjaknya angka Covid-19 varian Delta di sana.

Lalu bagaimana dengan Italia yang sudah bebas masker?

Selain karena risiko penularan yang sudah rendah, Pemerintah "Negeri Pizza" membebaskan pemakaian masker karena akan dilanda gelombang panas hingga 40 derajat Celsius lebih, khususnya di beberapa wilayah selatan.

"Ini semacam melegakan karena sangat panas," kata warga lokal Salvatore Casuccio kepada AFP di Roma tengah, Senin (28/6/2021).

Namun, banyak orang di luar dan sekitarnya pada Senin pagi masih mengenakan masker mereka, baik karena kebiasaan atau masih khawatir dengan Covid-19.

COVID-19 - Langkah Singapura hidup bersama Covid-19. FOTO: WARGA SINGAPURA
COVID-19 - Langkah Singapura hidup bersama Covid-19. FOTO: WARGA SINGAPURA (SINGAPORE)

Pelacakan

Dr Lim Hui Ling, direktur medis International Medical Clinic di Singapura, pada 1 Februari 2021 menerangkan ke Insider, ada aplikasi Trace Together untuk melacak dengan siapa saja pasien Covid-19 berkontak.

Aplikasi Trace Together diperkenalkan pada Maret 2020, dan harus digunakan saat warga Singapura memasuki toko, rumah sakit, bahkan taksi.

Negara lain yang memiliki aplikasi pelacakan adalah Australia, tetapi dianggap tidak efektif memutus rantai penyebaran Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved