Data Sejumlah Negara yang Pakai Vaksin China, Kasusnya Malah Melonjak
Ketika negara-negara Barat menimbun pasokan untuk populasi mereka sendiri, China mengirim vaksin ke luar negeri pada bulan Juni.
Ironisnya, negara-negara ini mereka sepenuhnya menginokulasi lebih dari 50% populasi mereka, dengan vaksin corona buatan China.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kemanjuran vaksin buatan China itu.
Jika vaksin China tidak bekerja, itu masalah besar, bukan hanya dari sudut pandang dunia kesehatan, tetapi reputasi Beijing dalam menyediakan vaksin bagi negara lain.
Ketika negara-negara Barat menimbun pasokan untuk populasi mereka sendiri, China mengirim vaksin ke luar negeri pada bulan Juni.
Kementerian luar negeri mengumumkan negara itu telah mengirimkan lebih dari 350 juta dosis vaksin Covid-19 ke lebih dari 80 negara.
Misi itu menyoroti upaya Barat pada saat ketegangan antara China dan banyak negara demokrasi besar sedang memuncak.
Pertanyaan tentang kemanjuran vaksin Sinopharm dan Sinovac China sekarang membahayakan kemenangan soft-power bagi Beijing.
Meskipun juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin telah menolak kritik seperti itu.
Para ahli mengatakan bahwa sementara vaksin Cina ini mungkin memang tidak efektif, namun tidak gagal.
Tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100% terhadap Covid-19, jadi kasus terobosan diharapkan.
Metrik penting untuk mengukur keberhasilan, kata mereka, adalah mencegah kematian dan rawat inap, bukan bertujuan untuk nol Covid-19.
China memiliki dua vaksin yang disahkan untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sinopharm dan Sinovac.
Keduanya menggunakan virus yang tidak aktif untuk memicu respons imun pada pasien, metode vaksin yang telah dicoba dan diuji.
Pfizer dan Moderna, sebaliknya, menggunakan teknologi baru yang disebut mRNA, yang mengajarkan sel-sel tubuh cara membuat sepotong protein lonjakan virus corona yang memicu respons imun.
Sejauh ini, uji coba menunjukkan Sinopharm dan Sinovac memiliki kemanjuran yang lebih rendah terhadap Covid-19 daripada rekan mRNA mereka.