MEMANAS LAGI! Kontak Senjata Junta Militer Myanmar dengan PDF Tewaskan 25 Warga Sipil
Baku tembak itu terjadi saat PDF mempertahankan desa Satpyarkyin dari serangan pasukan junta militer berkekuatan 150 personel.
TABAYIN, TRIBUNBATAM.id – Lagi-lagi, junta militer di sebelah barat Kotapraja Tabayin, Sagaing Region, Myanmar menyerang warga sipil di negara itu.
Menurut laporan media setempat, The Irrawaddy Jumat (2/7/2021) sebagaimana dilansir kompas.com, sedikitnya 25 orang tewas di tangan pasukan junta militer itu.
Warga sipil yang jadi korban tersebut tewas ketika terjadi baku tembak antara pasukan junta militer dengan kelompok perlawanan sipil yang menamakan diri sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).
Baku tembak itu terjadi saat PDF mempertahankan desa Satpyarkyin dari serangan pasukan junta militer berkekuatan 150 personel.
Dalam serbuan itu, pasukan junta militer juga didukung oleh artileri.
PDF menyatakan, setidaknya 18 anggotanya tewas dan 10 orang mengalami luka-luka. Mereka menambahkan sebanyak empat personel pasukan junta militer juga tewas.
Baca juga: Pakai Baju Ganti karena Kostum Hilang, Myanmar Raih Best National Costume Miss Universe
PDF menambahkan, setidaknya 40 peluru artileri ditembakkan ke desa itu. Seorang anak laki-laki ditahan oleh tentara Myanmar saat mencoba melarikan diri.
Seorang penduduk desa yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihaknya menemukan beberapa jenazah anggota PDF dan empat jenazah warga sipil.
Sehingga, total korban tewas akibat insiden berdarah tersebut menjadi 25 orang.
Dia menuturkan, para anggota PDF hanya dipersenjatai dengan senjata api tradisional. Baku tembak terjadi pada Jumat pagi dan PDF mundur pada Jumat malam.
“Kami tidak dapat mengambil semua jenazah karena serangan rezim terus berlanjut,” kata penduduk desa itu.
Baca juga: Malaysia Klaim Myanmar Setuju Akhiri Kekerasan, PM Muhyiddin Yassin: Ini di Luar Ekspektasi Kami
“Makanan dan obat-obatan sangat dibutuhkan bagi para pengungsi karena mereka tidak dapat mengambil apa pun saat melarikan diri dari rumah mereka,” sambungnya.
Ribuan penduduk dari 11 desa, termasuk Satpyarkyin, telah meninggalkan rumah mereka karena junta melancarkan bombardir dari moncong artileri mereka.
Pada 2003, sempat terjadi insiden berdarah di mana para preman pro-junta militer menyerang konvoi Aung San Suu Kyi.
Kendaraan yang ditumpangi Suu Kyi berhasil melarikan diri. Namun, sebanyak 70 orang dilaporkan tewas akibat kejadian itu.
(*/tribunbatam.id)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS
Berita lain tentang JUNTA MILITER