Siapa Sebenarnya David (Daud) yang Dalam Sejarah Ibrani dan Alkitab?
Daud atau David banyak dikisahkan dalam sejarah Ibrani dan Alkitab Perjajian Lama, siapakah dia?
TRIBUNBATAM.id - Di dalam sejarah bangsa Ibrani (Hebrew), sosok-sosok seperti Daud atau raja Daud(King David), Solomon (Salomo) banyak diceritakan selain Moses (Musa).
Sosok Daud banyak diceritakan setela pada tahun 1993, para arkeolog menggali artefak dan menemukan lempengan batu dengan tulisan kuno di atasnya.
Artefak tersebut ditemukan di Tel Dan, sebuah situs purbakala di Israel Utara yang terletak dekat dengan Dataran Tinggi Golan.
Tulisan di Artefak tersebut berbicara tentang seorang raja 'dari keluarga Daud'.
Tulisan itu mengonfirmasi keberadaan sosok David di masa ribuan tahun yang lampau.
Ahmed Osman, penulis kelahiran Kairo, Mesir di dalam bukunya 'The Egyptian Origins of King David and the Temple of Solomon' menulis, Raja David, merupakan salah satu karakter yang kisahnya paling menyenangkan di dalam Alkitab.
Ia dipandang sebagai 'seorang pria yang berkenan di hati Tuhan'.
Baca juga: Kehebatan Israel, Buka Skuadron Ketiga Jet Tempur Siluman F-35, Istimewa Satu-satunya di Dunia

David diyakini mampu memahami pikiran mahluk Tuhan.
Dia diperkirakan hidup pada abad ke-10 sebelum masehi (SM), memerintah sebagai raja Israel selama 40 tahun, dan meninggal pada usia 70 tahun.
Daud atau David adalah seorang sembala, keturunan Yehuda, salah satu dari dua belas putra Israel (Yakub). Dia tinggal di Betlehem sebelum dia diurapi oleh Samuel, orang suci untuk menjadi raja Israel.
Dilansir dari Tribu Manado (grup media TribunBatam), di dalam Kristen dan Yahudi sosok Daud merupakan raja kedua dan yang paling populer dalam kerajaan Israel.
Dalam agama Islam Nabi Daud menerima kitab Zabur, sementara dalam agama Kristen Daud menuliskan banyak Mazmur yang dikumpulkan ke dalam kitab Mazmur.
Daud adalah moyang dari Yesus atau Isa al-masih menurut Injil Matius, Injil Lukas dan kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Salomo yang Diceritakan Dalam Sejarah Ibrani dan Alkitab?
Menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, Daud dilahirkan di Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda.
Ayahnya bernama Isai. Ia adalah putra bungsu dari 8 anak laki-laki Isai. Ia mempunyai 2 saudara perempuan (lihat bagian
"Saudara-saudara Daud" di bawah). Masa remajanya dilewatinya sebagai seorang gembala kambing domba.
Pada waktu ia masih muda, datanglah Samuel ke Betlehem.
Ketika itu Samuel sedang berdukacita karena Saul yang diurapinya menjadi raja pertama Kerajaan Israel melakukan sejumlah pelanggaran terhadap perintah Allah, sehingga telah ditolak oleh Allah sebagai raja atas Israel.
Karena itu Samuel disuruh Allah untuk mengisi "tabung tanduk"-nya dengan minyak, untuk mengurapi raja yang baru, dan pergi kepada Isai, orang Betlehem, sebab di antara anak-anaknya Allah telah memilih seorang raja bagi-Nya.
Samuel kuatir kalau Saul mengetahui rencana kepergiaannya dan akan menghalang-halangi bahkan membunuhnya, tetapi Allah telah menyediakan suatu alasan yang kuat supaya Samuel dengan aman pergi melaksanakan pengurapan itu, yaitu dengan membawa seekor lembu muda dan mengatakan: "Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN".
Ini bukanlah suatu alasan yang dicari-cari, melainkan suatu upacara pengurapan penting, apalagi pengurapan raja, harus disertai persembahan korban kepada Allah.
Setibanya di Betlehem, Samuel menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.
Lalu Isai memanggil putra-putranya satu per satu dan menyuruhnya lewat di depan Samuel.
Mulanya Samuel kagum melihat putra sulung Isai, Eliab, dan mengira dialah bakal raja yang harus diurapinya, tetapi Allah berfirman:
"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Tujuh putra Isai sudah lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawab Isai: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
Kemudian disuruhnyalah orang menjemput putra bungsu itu.
Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
Hanya dengan disaksikan oleh keluarga terdekat Daud, Samuel mengurapi Daud menjadi raja Israel, sementara Saul masih menjabat sebagai raja.
Sebagaian Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id