HUMAN INTEREST
Dua Seniman di Batam Banting Setir Selama Pandemi Imbas Peniadaan Karnaval
Dua seniman di Batam putar otak untuk bertahan hidup saat karnaval ditiadakan imbas pandemi covid-19.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kondisi pandemi Covid-19 benar-benar mengubah hidup dua seniman di Batam, Ais dan Indra.
Larangan kegiatan kesenian seperti karnaval karena dianggap berpotensi menimbulkan kerumunan benar-benar menghantam mereka.
Apalagi sejak PPKM Mikro Batam berlaku.
Lewat sanggar Rampink yang mereka dirikan, mereka putar otak untuk bisa bertahan hidup.
Alternatif membuat masker untuk pernikahan pun dipilih.
Sentuhan seni dan kreatifitas pada masker buatan mereka disambut hangat konsumen.
Masker hasil buatan mereka bahkan mendapat order dari sejumlah daerah.

Masker-masker tersebut mereka pasarkan melalui akun media sosial mereka.
Bak gayung bersambut, masker karya mereka ini mendapatkan antusias yang besar dari Wedding Organizer hingga mendapatkan pesanan dalam jumlah yang banyak.
Hasil penjualan masker bisa mereka alokasikan untuk membuat kostum.
"Benar-benar terpuruk dan tidak ada pendapatan.
Saat ini kami mencoba mencari cara agar tetap bertahan.
Kami tak bisa mengandalkan karnaval di saat-saat seperti ini," ucap Ais kepada TribunBatam.id, Kamis (8/7/2021).
Tak hanya mencoba peruntungan dengan menjual masker.
Mereka saat ini juga tengah membangun bisnis baru mereka yakni Wedding Organizer (WO). Yang diberi nama Rampink Make Up dan Wedding.
Ternyata nama Rampink sudah akrab ditelinga para designer lokal, hingga akhirnya mereka diajak untuk berkolaborasi bersama designer lokal Kepri.
Baca juga: Bertema Merah Putih Khas HUT ke-75 RI, Ada Karnaval di Taman Rusa BP Batam di Kecamatan Sekupang
Baca juga: Pembunuhan di Rembang, 1 Keluarga Seniman Anom Subekti Tewas di Tempat Tidur, Termasuk Cucunya
"Lagi-lagi karya kami sudah digunakan oleh designer ternama Batam yakni Ronald Moreno dan Althafunissa Syari di ajang Batam Fashion Week ditahun 2020-2021," tutur Ais.
Soal urusan karnaval, Ais dan Indra tak bisa dianggap remeh.
Dua sahabat berdarah Jawa ini telah berkali-kali membanggakan nama Indonesia hingga ke kancah Internasional.
Perjalanan prestasi mereka dimulai saat parade Jember Fashion Carnaval di tahun 2013 lalu.
Para peserta saat itu diberi tugas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk membuat kostum karnaval.
Hasil karya yang terpilih akan dikirimkan ke ajang Wonderful Archipelago Carnaval Indonesia.
Benar saja, Ais dan Rangga berhasil mengantongi prestasi sebagai penghasil kostum terbaik saat itu.
Ini pembuktian bahwa dunia fashion tak hanya dapat digeluti oleh kaum hawa saja.
Tak cukup sama di situ. Pada even Internasional, mereka mendapat undangan mewakili Indonesia untuk menghadiri kontes kecantikan bagi TKI di Singapura atau yang akrab disebut Miss Singapore Indonesia (MSSI).

"Alhamdulillah kami memenangkan kategori best nasional kostum. Yang dimana kostum tersebut murni hasil karya sendiri.
Akhirnya kostum tersebut mereka sewa dan dipakai untuk para kandidat," papar Indra.
Masih di negeri seberang, mereka lagi-lagi diundang oleh KBRI Singapura untuk mewakili rumah budaya indonesia untuk tampil pada The Chingay Parade yang dihelat saat Imlek 2020.
Dalam membuat kostum karnaval, mereka membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan tergantung pada kerumitan tema yang diminta.
"Saat ini sudah ada lebih dari 30 kostum yang kita punya. Kami membiayai sendiri, memperagakan sendiri, dan membuat sendiri," papar Ais.
Ais dan Indra lebih dikenal dengan sebutan Rampink.
Yang kini dipakai sebagai nama sanggar yang telah lama mereka dirikan.
Katanya, Rampink merupakan singkatan dari nama mereka. Tapi, Rampink juga merupakan singkatan dari Rapi, Aktif, Muda, Produktif, Inovatif, dan Kreatif.

Mengenai profesi mereka sebagai seniman, Ais dan Indra mengawali karirnya di Batam pertama kali dengan menjadi Penari.
Dimana, saat ini sudah sangat jarang menemukan pria yang gemar menari.
Namun, bisa dilihat bahwa mereka adalah bukti nyatanya.
Bahkan tak hanya menari, mereka ahli dibidang lain, dan bisa dijuluki sebagai sosok multi-talenta.
Ya, tak hanya sama-sama lihai menari, mereka juga sangat lihai dalam bidang kreatif lainnya mulai dari make up, membuat baju, aksesoris, dan lain-lain.
Hingga akhirnya mereka sepakat untuk aktif mengikuti perlombaan karnaval sebagai wadah mereka untuk menyalurkan bakat mereka berdua.
"Sanggar Rampink merangkul para seniman-seniman yang ingin bergabung dalam giat karnaval.
Saat ini kurang lebih Ada sekitar 8 orang yang tergabung.

Jadi setiap event, yang membuat kostum hingga aksesoris karnaval, semuanya kita buat bersama-sama," papar Ais yang memiliki nama lengkap Rangga Aquarista.
Mereka berharap, dengan segudang prestasi yang telah capai, Pemerintah Daerah dapat lebih memperhatikan karya-karya anak bangsa.
"Semoga pemerintah dapat memberikan perhatian pada kami yang muda berkarya ini. Tidak melulu soal bantuan dana, kami harap kami dapat diikutsertakan dalam mempromosikan daerah kita," tutur Ais.
Bagi anda yang ingin mengunjungi Saggar Rampink dapat mengunjungi Ruko Hasta Karya Mandiri blok A nomor 1, Putri Hijau. (TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Human Interest Story