KARIMUN TERKINI
Remaja Karimun Ditemukan Meninggal Tenggelam di Bekas Kolam Pancing Dini Hari
Remaja di Karimun itu sebelumnya berenang di danau bekas kolam pancing bersama 9 rekannya usai bermain sepak bola, Sabtu (10/7).
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Tim sar gabungan akhirnya menemukan pelajar yang sebelumnya tenggelam di danau bekas kolam pancing Surbakti depan Masjid Agung Karimun.
Korban yang diketahui berstatus pelajar salah satu sekolah kejuruan negeri di Karimun ditemukan tewas dengan kondisi mengapung, Minggu (11/7) sekira pukul 04.45 WIB.
Korban berinisial N yang masih berumur 16 tahun, sebelumnya berenang di lokasi tersebut bersama sepuluh temannya usai bermain sepak bola, Sabtu (10/7) sekira pukul 17.30 WIB.
Kasat Polairud Iptu Binsar Samosir mengatakan, jenazah dibawa oleh keluarganya setelah dievakuasi untuk dimakamkan secara layak.
"Pihak keluarga tak menginginkan jenazah untuk diautopsi," ucapnya.

Pencarian korban sebelumnya dilakukan hingga pukul 23.30 WIB.
Dua unit perahu karet dan satu unit perahu fiber dikerahkan untuk mencari korban.
Peristiwa nahas itu terjadi saat belasan remaja warga Perumahan Sinar Indah Leho, Kelurahan Ranggam, Kecamatan Tebing Karimun berenang di danau tersebut seusai bermain bola.
Korban saat itu berenang menuju ke tengah dan kemudian tenggelam.
Korban sempat meminta tolong. Seorang temannya berusaha menolong.
Tetapi karena kondisi sudah lemas dan kemudian kembali lagi ke darat.
Salah seorang rekan korban bahkan langsung meminta pertolongan ke Basarnas Karimun yang lokasinya tak jauh dari lokasi kejadian.
Terlebih setelah melihat kondisi korban yang sudah lemas.
"Saat tim Bansarnas tiba, korban sudah tenggelam.
Terlihat ada buih- buih di lokasi korban tenggelam," ujar rekan korban itu.
Baca juga: Cerita Penumpang Selamat KMP Yunice Tenggelam, 30 Menit Mengapung di Laut Minta Tolong
Baca juga: MENGHARUKAN, Donasi untuk Kapal dr. Lie yang Tenggelam Capai Rp 21 Miliar
Tak menunggu waktu lama proses pencarian terhadap korban berlangsung, pihak kepolisian, TNI dan Bansarnas turun melakukan pencarian terhadap korban.
Kapolsek Tebing, AKP Brasta Pratama Putra mengatakan, proses pencarian melibatkan Satpolairud Polres Karimun dan Bansarnas dengan menurunkan satu perahu karet.
Upaya pencarian terus di lakukan hingga dini hari.
Dengan menerjunkan kembali 2 perahu karet dan satu perahu fiber atas arahan Kapolres Karimun.
Pihak keluarga korban juga turut membantu pencarian dengan melakukan upaya memancing berharap korban saat itu bisa ditemukan.
Upaya pencarian sempat dihentikan sementara selain karena waktu yang sudah larut malam, ditambah kondisi cuaca yang kurang mendukung karena hujan serta minimnya pencahayaan.
Hingga akhirnya korban ditemukan pada Minggu (12/7) dini hari.
Bocah Terseret Arus di Karimun
Insiden anak tewas saat berenang di Karimun bukan yang pertama pada Juli 2021 ini.
Lima bocah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri tak bisa melupakan apa yang mereka alami Sabtu (3/7).
Mereka beruntung masih bisa selamat setelah terseret arus ketika berenang yang berlokasi di jalan Ahmad Yani, Kolong, Kecamatan Sungai Lakam.
Satu teman mereka bernasib nahas. Ia tewas karena tidak bisa menyelamatkan diri saat arus menyeretnya.
Bocah malang ini sempat dibawa ke RSUD Muhammad Sani Karimun setelah ditemukan dengan kondisi bibir biru dan mulut mengeluarkan busa.
Sayang nyawanya tak bisa tertolong lagi.
Kasat Polairud Polres Karimun Iptu Binsar Samosir mengatakan, bocah yang tewas itu tinggal bersama tantenya.
Sementara orang tuanya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia/ PMI di Malaysia.
Pihak keluarga diakui Kasat Polairud Polres Karimun ini menolak untuk dilakukan autopsi.
Mereka memutuskan untuk mengubur jenazah bocah malang itu setelah diterima oleh pihak keluarga.
"Lima anak yang selamat bernama Daniel, Ndut, Arik, Alan, dan Fian berumur 10 tahun.

Semuanya merupakan warga Orari Kelurahan Sungai Lakam Timur, Kecamatan Karimun," ungkapnya kepada sejumlah awak media, Minggu (4/7/2021).
Sementara seorang saksi mata, Lina mengaku melihat 6 anak bermain di tepi sampan yang bersandar tak jauh dari belakang rumah.
Pedagang gorengan itu berinisiatif melempar beberapa dagangannya dengan maksud agar mereka segera naik ke darat.
Namun seruan Lina menurutnya tak indahkan oleh enam bocah tersebut.
"Jangan main di situ, naik naik naik nanti kalian terbawa arus," ucapnya Lina sambil melayani pembeli.
Ia mulai cemas setelah tak lagi melihat 6 anak yang tadinya asyik bermain di laut itu.
Lina sempat berpikir jika mereka sudah naik.
Namun tatapannya seolah melihat salah satu dari mereka melambaikan tangan menandakan untuk meminta pertolongan.
Ia sontak berteriak meminta bantuan dari warga sekitar.
"Tolonggg itu ada anak tenggelam," ucap Lina menceritakan kronologi peristiwa nahas tersebut.
Nada tersebut membuat anggota satu rumah langsung lari ke belakang sampan tempat anak tersebut berenang.

Para nelayan yang baru saja menyandarkan sampannya langsung terjun ke laut untuk membantu mencari keempat anak tersebut.
Tak lama, lima bocah langsung mendapatkan pertolongan.
Kondisi saat ditemukan dalam keadaan selamat.
Dan bocah tersebut kembali memberikan tanda dengan menunjukan menggunkan tangan kanan dan jari telunjuknya.
Membuat nelayan yang membantu dalam evakuasi tersebut bertanya kepadanya.
"Masih ada satu lagi ?," ucap nelayan tersebut.
Bocah yang selamat tersebut menjawab hanya dengan mengganggukan kepala.
Yang saat itu diartikan oleh nelayan bahwa, anak meng-iyakan ada satu rekannya lagi.
Kemudian, sebanyak 5 orang nelayan tersebut melakukan pencarian, sembari menunggu tim tagana, tim sar, maupun tim Satpolairud Polres Karimun.
Sekitar setengah jam melakukan pencarian, satu dari rekannya ditemukan dalam keadaan bibir yang berwarna biru serta mengeluarkan busa.
Tidak menunggu waktu lama, bocah tersebut langsung di larikan ke RSUD Muhammad Sani untuk mendapatkan perawatan medis.(TribunBatam.id/Yeni Hartati)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Karimun