Pengakuan Ustaz Abdul Somad Rasakan Gejala Covid-19: Kepala Macam Ditusuk Jarum
Hari keempat dan kelima, indera penciuman UAS tak bisa mencium parfum dan durian.
TRIBUNBATAM.id - Hingga saat ini Indonesia masih berkutat menanggulangi pandemi covid-19.
Bahkan kasus harian covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor baru.
Dilansir Tribunbatam.id dari covid-19.go.id, kasus harian pada Senin 12 Juli 2021 mencapai 40.000 kasus.
Penambahan kasus baru tersebut menjadikan total kasus covid-19 di Indonesia jadi 2,567,630.
Seseorang yang akan terkonfirmasi covid-19 biasanya diawali dengan gejala.
Gejala covid-19 tiap orang pun berbeda-beda, bahkan seringkali ditemui orang tanpa gejala dinyatakan positif covid-19.
Cerita seseorang merasakan gejala covid-19 diungkapkan ustaz Abdul Somad.
Melalui akun youtube Ustadz Lovers, ustaz Abdul Somad mengaku pernah merasakan gejala covid-19.
Baca juga: Ini 9 Aturan Baru di Singapura yang Mulai Longgarkan Protokol Covid-19
Baca juga: Sosok Dokter Lois Owien yang Tak Percaya Covid-19 Dihadapan Hotman Paris Kini Ditangkap Polisi
Dalam video itu, ustaz Abdul Somad berbagi pengalamannya sakit dengan gejala covid-19.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan saat itu dirinya baru saja pulang dari suatu daerah.
Sepulang bepergian, UAS merasakan sakit tulang yang menusuk-nusuk.

"Hari pertama saya rasakan macem tulang-tulang putus," kata UAS membuka pengalamannya seperti dikutip Tribunjateng.com, Senin (12/7/2021).
Bahkan rasa sakit itu ia rasakan hingga ke kepala.
Ustaz Abdul Somad mengaku kepala seperti ditusuk-tusuk.
"Masuk hari kedua-ketiga saya letakan peci di kepala nih macam ditusuk jarum," ujarnya.
Hari keempat dan kelima, indera penciuman UAS tak bisa mencium parfum dan durian.
"Abis itu hari keempat kelima saya cium parfum enggak ada baunya, saya beli durian, saya colek enggak ada baunya lagi," ujarnya.

Setelah itu, UAS menulis surat wasiat untuk putranya, Mizyan Haziq Abdillah lantaran di hari ke-7 dan ke-8 nafas UAS sudah ngos-ngosan.
"Saya tulis surat, saya tulis pesan untuk Haziq , jangan kau ke dukun, jangan kau berzinah, jangan pacaran, jangan kau buat dosa, kalau abis solat kau ajak anak istrimu kirim aku fatihah, karena hari ketujuh kedelapan itu napas sudah ngos-ngosan siap mati waktu itu," ujarnya.
Ia menyangka hidupnya tak lama lagi.
"Saya waktu itu sudah sangka mau mati," imbuhnya.
Namun UAS terus berusaha sembuh dengan meminum madu dan vitamin.
"Yang saya lakukan: minum madu setiap satu jam, saya masukan madu ke botol, setiap sejam saya minum, kemudian vitamin C dalam air, 1 hari 3 kali pagi-siang-malam, kemudian saya dapet minyak kayu putih dapat dari Gubernur Ambon dapet 5 liter, saya semprotkan ke masker diganti setiap 3 jam dan banyak-banyak solawat.
Madu, vitamin C, solawat, yakin saya itu covid. Jadi kalau ditanya, apa ustaz pernah covid? saya jawab enggak karena enggak pernah periksa," ujarnya.
(*)
Sumber: TribunJateng.com